Kolang-Kaling Medan Banjiri Pekanbaru

id kolang-kaling medan, banjiri pekanbaru

Kolang-Kaling Medan Banjiri Pekanbaru

Pekanbaru, (antarariau) - Makanan khas Ramadhan, kolang-kaling, asal Kota Medan, Sumatera Utara, membanjiri pasar di Kota Pekanbaru, Riau.

"Kolang-kaling yang dijual di Pekanbaru hampir semuanya dari Medan, karena di Pekanbaru tak ada yang buat, tak ada bahan baku," kata seorang pedagang, Yasmin (45), di Pasar Kodim, Pekanbaru, Selasa.

Kolang-kaling adalah makanan kenyal berbentuk lonjong dan berwarna putih transparan. Makanan ini mempunyai rasa yang menyegarkan dan kerap dibuat untuk campuran minuman dingin dan kolak untuk berbuka puasa.

Menurut Yasmin, pohon aren yang buahnya menjadi bahan baku kolang-kaling mulai sulit ditemukan di Pekanbaru sehingga kebutuhan pasar dipasok dari Medan.

Penjual kolang-kaling musiman banyak bermunculan pada Ramadhan, khususnya di setiap pasar tradisional.

"Kami cuma berjualan selama sebulan saja, hasilnya lumayan buat tambahan di hari raya," kata Amak Iko (58), yang juga pedagang.

Menurut dia, modal penjual kolang-kaling mencapai Rp7.000 per kilogram (kg). Kemudian mereka menjualnya lagi ke konsumen rata-rata Rp10.000 per kg.

"Tapi harganya tergantung pembeli menawar, kadang cuma untung Rp1.000 per kilogram juga kami layani," katanya.

Biasanya, pedagang musiman itu menjual kolang kaling bersama makanan berbuka lainnya, seperti delima, cendol, cincau dan tape. Harga jualnya bervariasi mulai dari Rp1.000 hingga Rp5.000 per bungkusnya.

"Untuk kali ini penjualan belum terlalu ramai, mungkin karena saingan makin banyak," kata Siam (33), seorang pedagang yang mengaku sudah berjualan selama empat hari sejak awal Ramadhan.