Durian Sumbar Banjiri Pekanbaru

Pekanbaru, (antarariau) - Durian hasil panen sejumlah petani buah di Sumatra Barat sejak beberapa pekan ini tampak membanjiri sejumlah kawasan di Ibukota Riau, Pekanbaru.

Para pedagang buah berduri itu tampak memadati sejuah kawasan padat lalu lintas dan pasar-pasar tradisional serta mal yang ada di "Kota Bertuah", Rabu.

"Semua durian ini dari Sumbar karena di sana lagi musim," kata Alim, pedagang durian yang membuka lapak sederhana di pinggi Jalan Sukarno Hatta, Pekanbaru.

Dia menjelaskan, pasokan durian mulai berlimpah sejak pekan pertama Juli 2012 dan terus membanjiri Pekanbaru hingga saat ini.

Harga yang ditawarkan juga variatif namun cenderung lebih murah ketimbang biasanya.

Untuk buah durian dengan ukuran kecil, Alim dan sejumlah pedagang durian lainnya rata-rata menjualnya dari mulai Rp5.000 hingga Rp10.000 per buah.

Sementara untuk yang berukuran sedang hingga besar, pedagang menjualnya dengan berkisar Rp15.000 hingga Rp35 ribu per buah.

"Kalau lagi langkah - langkahnya, durian kecil bisa seharga paling murah Rp25 ribu dan yang besar mau sampai Rp50 ribu per buah," kata Anton, pedagang durian lainnya.

Menurutnya, banjir durian asal Sumbar hingga ke Pekanbaru, Riau, disebabkan hasil panen yang berlimpah.

Untuk menutupi kebutuhan di dalam daerah penghasil saja, kata dia, sudah sangat berlebih hingga harus mencari alternatif pemasaran hingga ke luar daerah termasuk Pekanbaru.

"Musim buah durian khusus Sumbar biasanya terjadi setiap tahunnya. Namun panen besar seperti sekarang ini hanya terjadi dalam dua tahun sekali," kata pedagang mengaku warga Sumbar ini.

Banjirnya buah durian di "Kota Bertuah" itu kemudian membuat banyak warga di sana kian berlomba untuk membeli dan menyantap buah beraroma harum tersebut.

Bahkan akibat favoritas warga terhadap buah durian, diakui banyak pedagang membuat pasokan seberapa banyak pun selalu habis terjual.

"Apalagi harganya yang relatif murah, sehingga semua kalangan baik yang pas-pasan maupun yang berduit bisa membeli durian," katanya.