Pasar Seken Dumai Mulai Padat Pengunjung

id pasar seken, dumai mulai, padat pengunjung

Dumai, (antarariau) - Perdagangan pakaian bekas dalam dan luar negeri di sejumlah pusat penjualan di Kota Dumai, Provinsi Riau mulai padat dikunjungi masyarakat setempat jelang ramadhan dan lebaran.

Menurut pantauan ANTARA di Pasar Senggol, Jumat, pedagang yang jumlahnya ratusan orang ini bisa dilihat menjejerkan dagangan pakaian bekasnya di beberapa pinggir jalan di kota itu dan pasar taman Lepin serta Pasar Senggol.

Kebanyakan dagangan pakaian bekas ini dijajakan di lantai 3 pasar tersebut dengan berbagai jenis barang, seperti, gorden, alas kasur, selimut, sarung bantal, tas, dompet, topi, sepatu hingga kaus kaki dan perlengkapan pakaian dalam.

Penjualan barang bekas ini juga dihargai bervariasi oleh pedagang, mulai dari ribuan rupiah hingga ratusan ribu rupiah, tergantung merk, kualitas dan jenis barang.

"Pada hari biasa kunjungan masyarakat biasa saja, namun sejak akan memasuki ramadhan dan apalagi mendekati lebaran nanti akan semakin banyak yang datang kesini," kata Ermanida, seorang pedagang yang bertempat tinggal di Jalan Jenderal Sudirman, Dumai.

Ia mengakui, pengunjung yang datang ke pusat penjualan pakaian bekas ini terdiri dari berbagai kalangan umur dan golongan, baik muda, dewasa dan tua maupun kelas pejabat hingga masyarakat menengah kebawah.

Bisnis yang sudah dilakoninya selama bertahun-tahun ini diakuinya cenderung berjalan normal jika tidak ada momen tertentu. Namun ketika akan menyambut hari besar agama, ia mengaku bisa mendapat untung yang lumayan.

Dalam sehari normal, penjualan dagangan pakaian bekasnya bisa laku 15-20 potong lembar pakaian, namun dalam beberapa hari belakangan menjelang masuk ramadhan, ia bisa menjual dua kali lipat barang dagangan.

"Keuntungan dari jual beli saat ini bisa meraup laba bersih sekitar Rp300.000 hingga Rp 400.000 per hari. Minat masyarakat terhadap dagangan kain seken ini cukup lumayan dan selalu dicari-cari," ungkapnya.

Panjaitan (47) Seorang pedagang yang sudah menggeluti pekerjaan ini selama 20 tahun mengatakan, aktivitas jual beli ini untuk menopang hidup dan biaya menyekolahkan anak.

Diakuinya, tidak sedikit pejabat, pengusaha dan warga pendatang menjadikan pasar seken ini pilihan alternatif berbelanja mencari pakaian yang diinginkan.

"Dagangan kita jadi pilihan belanja pakaian bagi semua kalangan," katanya.