Selatpanjang (ANTARA) - Pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang terus mendalami penyebab kecelakaan yang dialami Kapal FerriDumai Line 9 yang terjadi pada Ahad (12/2) lalu.
Awak kapal seperti nakhoda, mualim, dan kru kapal semuanya dilakukan pemeriksaan. Hasil sementara, KSOP memastikan tidak terdapat unsur tindak pidana, namun telah ditemukan kesalahan yang berkaitan pelanggaran kode etik profesi.
"Karena ini etik profesi, kami ajukan ke Mahkamah Pelayaran. Nanti (sanksi) putusan di mahkamah, kami ranahnya penyidik. Untuk itu, mualim dan nakhoda Dumai Line 9 bakal menjalani sidang kode etik," ungkap Kepala KSOP Selatpanjang, Capt Leonard Natal Siahaan kepada wartawan, Selasa.
Ia mengaku tidak bisa menjelaskan secara rinci soal hasil pemeriksaan. Namun ia menegaskan jika kecelakaan tersebut murni disebabkan oleh manusia atau human error.
"Pemeriksaan masih berjalan. Kalau hasil pemeriksaan tak bisa kita publis. Tapi intinya human error dari yang mengemudikan," ujarnya
Leonard menjelaskan, nakhoda dan mualim juga sempat diperiksa urine dan hasilnya negatif metamfetamin. "Makanya tidak ada unsur pidana yang berusaha untuk menghilangkan nyawa orang. Kami juga sudah periksa urine mereka, tapi negatif," ujarnya.
Dirinya tidak memungkiri bila kejadian kemarin sempat membuat para penumpang berjumlah 243 orang panik. Terhadap perusahaan dari kapal Dumai Line 9 juga akan diberikan teguran keras terkait kejadian ini.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul ketika dikonfirmasi mengaku belum mengetahui secara utuh hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh KSOP terhadap persoalan kecelakaan yang dialami Kapal FerriDumai Line 9.
"Hasil pemeriksaan dan investigasi yang dilakukan oleh KSOP secara tertulis dan utuh belum diterima. Namun secara lisan kami terima karena intens berkoordinasi. Hasil sementara tak ada unsur pidana. Karena tidak ada unsur pidana melainkan lebih kepada pelanggaran administratif makanya kita tidak akan menindaklanjuti ke penyelidikan," jelasnya.
Sebelumnya, kapal Domestik Dumai Line 9 tujuan Selatpanjang yang membawa ratusan penumpang lepas kendali dan menabrak hutan bakau di Perairan Anak Ayam, Desa Sungaitohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Ahad (12/2).
Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dan selamat hingga tiba di tujuannya masing-masing. Kapal tersebut bertolak dari Tanjung Balai Karimun menuju Selatpanjang membawa 243 orang penumpang.
Usai kejadian, sebanyak 154 orang penumpang dievakuasi ke Dumai Line 8 untuk melanjutkan perjalanan ke Bengkalis dan Dumai. Sedangkan 89 penumpang lainnya turun di Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang.
Berita Lainnya
Besok Diprediksi Puncak Arus Balik, Ferry Dumai Line Kerahkan 6 Kapal
23 June 2018 20:55 WIB
Pemkab Meranti gelar rapat antar instansi bahas regulasi operasional kempang
02 July 2024 16:24 WIB
Meriahkan Harhubnas 2023, KSOP Selatpanjang bikin rangkaian kegiatan menarik
15 September 2023 15:00 WIB
Diduga muat barang ilegal, kapal Pintas Samudra 8 tertahan di Malaysia
03 March 2023 20:59 WIB
Selama Imlek 2023, kunjungan penumpang ke Meranti mencapai 22.388 orang
01 February 2023 17:48 WIB
Pintu Meranti - Malaysia dibuka pekan ini, berikut harga tiketnya
09 January 2023 14:59 WIB
Petugas kendalikan arus penumpang di pelabuhan Meranti
07 May 2022 11:18 WIB
H-5 Lebaran 2022 diprediksi terjadi lonjakan arus mudik di Meranti
11 April 2022 17:34 WIB