Kampar, (antarariau) - Indikasi kematian gajah akibat racun makin menguat, setelah tim dokter Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau menemukan bungkus racun pestisida di dalam saluran pencernaan gajah Sumatera liar yang ditemukan mati di Kabupaten Kampar, Riau, Jumat.
"Di lambung ada butiran pestisida lengkap dengan bungkusnya dan dibalut dengan kain," kata ketua tim dokter hewan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Drh. Rini Deswita,
kepada ANTARA di lokasi kejadian, Jumat.
Seekor gajah jantan ditemukan mati di tengah kebun kelapa sawit tepatnya di Dusun IV Flambayan Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar.
"Pestisida ini kena kulit saja sudah berbahaya, apalagi dimakan," katanya.
Gajah jantan berusia sekitar 12-13 tahun itu ditemukan warga setempat pada Kamis (19/7). Satu gading disebelah kiri gajah telah hilang.
Humas WWF Program Riau, Syamsidar, mengatakan dengan penemuan kasus ini sudah ada 10 ekor gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) ditemukan mati di Riau pada tahun ini.
Kasus terakhir di Kampar, kuat dugaan gajah berasal dari kelompok gajah Petapahan. Populasinya diperkirakan mencapai 20 sampai 25 ekor.
Kasus kematian gajah paling banyak di lanskap Tesso Nilo, yakni mencapai tujuh ekor gajah.
"Sampai sekarang belum ada pelaku yang ditangkap," katanya.