Kunjungan Presiden ke Kepri berubah, kunjungi KEK Galang Batang Bintan batal

id Presiden Jokowi,batal kunjungi,KEK Galang Batang Bintan,berita riau antara,berita riau terbaru

Kunjungan Presiden ke Kepri berubah, kunjungi KEK Galang Batang Bintan batal

Bilik desinfektan di lokasi dekat VVIP disiapkan untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo beserta rombongan (Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus di Galang Batang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, yang dikelola PT Bintan Alumina Indonesia. Presiden awalnya akan melakukan agenda tersebut setelah kunjungan ke Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Rabu pagi.

Presiden juga tidak dijadwalkan untuk melakukan peletakan batu pertama rencana pembangunan jembatan Bintan-Batam, padahal pemda sudah memperbaiki jalan menuju lokasi tersebut.

Camat Sri Kuala Lobam, Anton Hata Wijaya, di Bintan, Rabu mengatakan, Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan kunjungan kerja di Bintan Inti Industrial Estate di Lobam. Presiden memantau pelaksanaan vaksinasi kepada 400 karyawan di Bintan Inti Industrial Estate, dan 100 orang warga.

"Setelah dari BIIE, Presiden langsung ke Gedung Daerah. Jadi tidak ada jadwal peletakan batu pertama jembatan Bintan-Batam," katanya.

Presiden dijadwalkan tiba di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang pukul 14.00 WIB setelah melakukan kunjungan kerja di Pekanbaru, Riau.

Berdasarkan pantauan di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, puluhan anggota TNI dan Polri melakukan pengamanan. Pasukan Pengamanan Presiden juga berjaga-jaga di jalan menuju ruang VVIP bandara.

Di dekat ruang VVIP, disiapkan bilik desinfektan. Sejumlah anggota Satgas Penanganan COVID-19 Kepri bertugas di sekitar bilik desinfektan.

Baca juga: Saat di Pekanbaru, Jokowi mengaku sudah perintahkan Menkes kirim lebih banyak vaksin ke Riau

Baca juga: Presiden Jokowi tinjau pembangunan tol Pekanbaru-Bangkinang, begini pesan presiden

Baca juga: Presiden Joko Widodo ke Riau tinjau proyek tol dan vaksinasi massal