Pemkab Kampar Lakukan MoU Energi Terbarukan

id pemkab kampar, lakukan mou, energi terbarukan

Pemkab Kampar Lakukan MoU Energi Terbarukan

Jakarta, 18/7 (antarariau) - Pemkab Kampar bersama Indonesian Clean Energy Development Program melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman tentang pengembangan dan peningkatan energy terbarukan di gedung Jakarta International Convention Center disaksikan langsung Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Selasa.

Pada penandatangangan itu, Bupati Kampar H Jefry Noer menyampaikan dengan adanya MOU ini diharapakan dapat memberikan solusi terhadap kebutuhan akan minyak dan energi terbarukan yang selama ini semakin mahal dan sudah mulai menipis ketersediannya di Indonesia.

Jefry Noer juga mengajak semua kalangan untuk dapat bersama-sama menyukseskan program energi baru terbarukan dan konservasi energi (RBTKE) yang dicanangkan pemerintah pusat sehingga nanti kebutuhan akan energi khususnya di Kampar tidak jadi permasalahan.

Penyelenggaraan EBTKE Conex 2012 berlangsung selama 3 hari dari 17 – 19 Juli 2012 yang bertujuan untuk mengetahui status pengembangan dan pemanfaatan Energy Baru Terbarukan (EBT) NAsional saat ini. Selain itu kegiatan dimaksudkan untuk memperoleh masukan-masukan produktif dari para pemangku kepentingan dalam mencapai sasaran Nasional tentang pemanfaatan EBT di masa yang akan datang.

Pada acara itu Wapres Budiono menjelaskan walaupun Indonesia memiliki sumber energi fosil tetapi jumlah cadangannya tidak sebanding dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.

"Karena Kebutuhan energi terutama minyak bumi dibutuhkan untuk pembangunan nasional dalam jumlah yang cukup besar sehingga Pemerintah terpaksa harus mengimpornya dari negara lain untuk mencukupi," ujarnya.

Dengan semakin menipisnya cadangan energi fosil dan kenyataan bahwa pemakaian energi fosil telah menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global dan juga perubahan iklim maka ia menilai sudah saatnya Indonesia menggalakkan pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan yang kita miliki dan melimpah seperti tenaga matahari, panas bumi dan air termasuk lautan yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik.

Disamping itu ujar Budiono Indonesia berpotensi menjadi salah satu produsen energi nabati (Bioenergy) terbesar di dunia karena tersedianya lahan yang cukup luas dan jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak nabati.

Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia Indonesia akan mampu menghasilkan Biodisel dan Bio-etanol yang dapat menggantikan/mengurangi ketergantungan dari bahan bakar minyak di masa yang akan datang.

Ditambahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik Untuk itu Pemerintah melalui Kementerian ESDM mengeluarkan kebijakan yang diperlukan untuk peningkatan pengembangan dan pemanfaatan EBT dalam rangka mencapai sasaran Nasional.