Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Havana menggelar acara Festival Tenun dan Batik Nusantara di Kuba dalam rangka memperingati Hari Kartini 2021 pada Rabu (21/4).
Pandemi COVID-19 yang sedang melanda Kuba tidak menghentikan minat berbagai kalangan di negara ini untuk mengenal dan menikmati keindahan dan kekayaan seni budaya Indonesia, demikian disampaikan oleh KBRI Havana dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Karena wabah COVI-19, acara pameran tenun dan batik Indonesia itu dilaksanakan dengan undangan terbatas dan dengan mematuhi protokol kesehatan.
Sekitar 30 orang tamu dari kalangan korps diplomatik, pengusaha, musisi, ulama dan media massa setempat hadir dalam acara pameran tersebut.
Selain untuk memperingati Hari Kartini, Duta Besar RI untuk Kuba Nana Yuliana mengatakan acara pameran itu diselenggarakan untuk mempromosikan tenun dan batik Indonesia ke berbagai kalangan di Kuba.
Dia menjelaskan kepada para tamu tentang batik yang merupakan salah satu bentuk karya seni khas Indonesia yang diekspresikan dalam desain kain, pakaian, sarung, dan beragam kain hias lainnya.
Hal yang sangat membanggakan adalah Batik Indonesia dimasukkan ke daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO pada 2009, dan telah diakui secara internasional sebagai jalinan sejarah peradaban manusia, kata Nana.
Duta Besar Mongolia untuk Kuba, Battsetseg Shagdar, yang menulis buku tentang batik, ikut mempromosikan batik Indonesia kepada hadirin melalui presentasi singkat mengenai batik, yang juga dijadikan pakain kebanggaan di Mongolia.
Shagdar mengaku bahwa kecintaannya pada batik tumbuh pada saat ia bertugas di Jakarta.
Selain menikmati keindahan tenun dan batik dari berbagai daerah di Indonesia, para tamu juga ikut berbuka puasa dengan hidangan khas Indonesia yang disajikan selama acara berlangsung, seperti lontong, sate ayam, mie celor, nasi goreng, dan berbagai jajanan Indonesia.
Pesona Indonesia ditampilkan pula dalam kegiatan pameran itu melalui Tari Persembahan asal Minangkabau, Sumatera Barat dan Tari Batik, serta dimeriahkan dengan penampilan dua musisi jazz yang populer di Kuba.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga