Mulai 25 April, Jepang akan terapkan keadaan darurat untuk Tokyo dan Osaka

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, corona

Mulai 25 April, Jepang akan terapkan keadaan darurat untuk Tokyo dan Osaka

Seorang perempuan dengan masker di wajahnya berjalan di depan jam penghitung mundur 100 hari menjelang Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, Rabu (14/4/2021). Olimpiade Tokyo 2020 tertunda hingga tahun 2021 akibat pandemi COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/wsj.)

Tokyo (ANTARA) - Pemerintah Jepang menerapkan keadaan darurat untuk Tokyo, Osaka dan dua prefektur lainnya mulai dari 25 April hingga 11 Mei, saat Jepang berjuang untuk mengatasi pandemi yang muncul kembali hanya tiga bulan sebelum Olimpiade.

Di bawah keadaan darurat baru untuk 25 April hingga 11 Mei, pemerintah akan meminta restoran, bar, dan tempat karaoke yang menyajikan alkohol untuk ditutup, dan acara olahraga besar diadakan tanpa penonton, kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura.

Baca juga: Kanada akan larang sementara penerbangan penumpang asal India, Pakistan

"Kami benar-benar harus membatasi pergerakan orang, dan kami harus melakukannya dengan tegas," kata Nishimura, berbicara di awal pertemuan dengan panel ahli untuk membahas langkah-langkah yang diusulkan.

"Kami membutuhkan tindakan yang kuat, pendek dan fokus," katanya, meminta orang untuk "mengingat musim semi lalu dan tinggal di rumah."

Pusat perbelanjaan dan ritel yang memiliki luas lebih besar dari 1.000 meter persegi juga akan diminta untuk tutup dan perusahaan memberikan tunjangan yang lebih besar bagi orang-orang untuk bekerja dari rumah.

Keadaan darurat juga akan mencakup Kyoto dan Hyogo.

Sementara itu libur panjang di Jepang diharapkan secara resmi disetujui pada Jumat malam.

Keempat prefektur yaitu Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Hyogo mencakup hampir seperempat populasi Jepang.

Jepang sejauh ini menghindari penyebaran pandemi eksplosif yang telah melanda banyak negara.

Ada total sekitar 550.000 kasus dan 9.761 kematian.

Tetapi peningkatan infeksi terbaru telah memicu tanda bahaya dengan lonjakan kasus pada varian baru COVID-19 dan kekurangan tempat tidur di rumah sakit yang terjadi di beberapa wilayah, sementara upaya vaksinasi Jepang tetap lamban.

Tokyo melaporkan 861 kasus baru pada Kamis, terbesar sejak 29 Januari, yang terjadi selama gelombang ketiga pandemi dan keadaan darurat sebelumnya.

Prefektur Osaka mencatat 1.167, turun sedikit dari rekor.

Beberapa prefektur lain tetap dalam keadaan "darurat" sebagai upaya pengendalian infeksi yang ditargetkan.

Durasi keadaan darurat di Nishimura juga akan diperpanjang hingga 11 Mei.

Baca juga: Ketua MPR minta masyarakat tidak ikut berspekulasi terkait KRI Nanggala-402

Baca juga: Inggris uji coba tantangan apakah orang dapat tertular corona lagi


Sumber : Reuters

Penerjemah: Azis Kurmala