Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru segera miliki
aplikasi bank sampah yang dinamai "Basada", 109 bank sampah unit setempat akan dikelola pakai aplikasi tersebut.
"Salah satu masalah yang dianggap penting adalah pengoptimalan peran bank sampah adalah, melakukan upaya pengurangan sampah melalui 3R (Reduce, Reuse, Recycle)," kata Plt Kepala DLHK Kota PekanbaruMarzukidi Pekanbaru, Sabtu.
Kata Marzuki, aplikasi ini hasil karya dan sumbangan dosen Politeknik Chevron Riau (PCR). Pembuatan aplikasi Basada ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Pemko Pekanbaru dengan UNDP Indonesia dan Pemerintah Provinsi Riau, untuk mencari solusi dalam mengatasi permasalahan sampah.
Saat ini,DLHK Kota Pekanbaru memiliki dua bank sampah induk yang membawahi lebih dari 109 bank sampah unit. Namun dalam pengimplementasiannya, bank sampah ini masih bersifat konvensional dan belum terdapat akses bagi masyarakat luas untuk menabung ke bank sampah karena keterbatasan informasi.
Mengatasi masalah ini, hadir aplikasi mobile Basada untuk nasabah dan masyarakat. Aplikasi berbasis website sebagai portal informasi mengenai bank sampah yang ada di sekitarnya sehingga jumlah nasabah juga akan meningkat. Kemudian juga akan membantu bank sampah yang sudah ada dan berjalan selama ini di bawah koordinasi DLHK Kota Pekanbaru.
Aplikasi ini dirancang dan disusun melalui kerjasama dengan Politeknik Caltex Riau kemudian akan dioperasionalkan oleh DLHK Kota Pekanbaru, bank sampah induk, dan unit.
“Harapannya, masyarakat dapat lebih mengenal bank sampah melalui aplikasi Basada ini, sehingga semakin banyak yang akan menabung ke bank sampah. Kami sangat mengapresiasi Politeknik Caltex Riau atas bantuan dalam pembuatan aplikasi ini,” kata Marzuki.
Selanjutnya aplikasi Basada mobile ini akan dilaunching oleh Walikota Pekanbaru.
“Setelah launching, aplikasi ini akan diberikan kepada pengurus bank sampah di Pekanbaru. Kemudian nantinya aplikasi ini dapat diunduh di playstore sehingga dapat diakses oleh seluruh masyarakat Pekanbaru. Target kita setiap RW ada bank sampah. Sehingga menjadi edukasi untuk masyarakat bahwa sampah punya nilai ekonomis dan dapat mengurangi sampah masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," pungkasnya.
Baca juga: Ombudsman minta masyarakat awasi kebijakan publik, termasuk penanganan sampah di Pekanbaru
Baca juga: Pemko Pekanbaru kontrak dua perusahaan pengelola sampah, akhir masalah sampah?