149 Desa BRILian di Riau angkat ekonomi di tengah pandemi

id Brilian,Desa brilian, bri, bri pekanbaru, kanwil bri pekanbaru

149 Desa BRILian di Riau angkat ekonomi di tengah pandemi

Suatu sudut Desa BRILian di wilayah Riau. (ANTARA/HO-BRI)

Pekanbaru (ANTARA) - Kreatifitas Kantor Wilayah BRI Pekanbaru lewat Desa BRILian diklaim mampu menjadikan ekonomi masyarakat perdesaan tetap menggeliatdi tengah bandai pandemi COVID-19.

Meski baru seumur jagung, program Desa BRILian sudah mampu membuat ekonomi masyarakat tetap survive, di tengah krisis yang menghantam semua sektor setahun terakhir. Kondisi ini juga diperparah saatdiberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kami mencatat Desa BRILian di Kanwil BRI Pekanbaru sudah terbentuk sebanyak 149 pada tahun ini, sedangkan total di Indonesia ada 2.000-an desa," kata Senior Manager Kanwil BRI Pekanbaru, Ria Firiany Dewi Z di Pekanbaru, Selasa.

Ria Firianymenjelaskan Desa BRILan adalah desa binaan BRI yang memiliki perpaduan atau kombinasi dari empat aspek ekosistem. Dimana ada BUMDes yang aktif sebagai penggerak ekonomi desa, ada digitalisasi yang terimplementasi di desa, lalu sustainability yaitu desa atau kelurahan tangguh yang mampu secara berkesinambungan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta

inovation yaitu desa atau kelurahan yang kreatif dalam memecahkan masalah sosial kemasyarakatan.

BRI membentuk Desa BRIlian dengan

tujuan meningkatkan kualitas pengelolaan desa atau kelurahan yang menginspirasi untuk memajukan desa dan BUMDes, kata Ria.

Selain itu, untuk membentuk penghargaan yang akan menampilkan desa atau kelurahan yang berkepedulian sosial, menggerakkan perubahan dan berperan inovatif memotivasi orang di sekitarnya untuk maju dan terus berkarya,

menyebarluaskan informasi pemberdayaan masyarakat yang sudah dilakukan oleh BRI (influencer BRI) dan sebagai salah satu tools bagi insan BRI untuk membina dan mendekatkan diri kepada masyarakat desa.

Untuk memudahkan proses pembinaan, BRI membagi 149 Desa BRILian kepada bagian-bagian atau disebut batch. Dimana masing-masing batch akan mendapatkan pelatihan intens setiap dua minggu melalui zoom dengan narasumber para pakar ekonomi, bisnis dan motivator.

"Desa BRILian Kanwil Pekanbaru yang masuk batch 1 ada 23 desa, sedangkan total desa seluruh Indonesia yang masuk batch 1 ada 350 desa," katanya.

Adapun bentuk pembinaan yang dilakukan dan sekaligus jadi kriteria untuk layak menjadi Desa BRILian berupa, literasi keuangan, BUMDes yang aktif,mempunyai produk unggulan desa,

fungsi sosial ekonomi dan kemasyarakatan.

Pemberdayaan yang dilakukan BRI terhadap desa brilian meliputi pelatihan, pendampingan dan optimalisasi potensi desa.

Di Desa BRILian harus mencakup lima unsur yang terlibat sebagai penunjang keberhasilan Desa yaitu, aparat Desa (kepala desa), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), BUMDes, Ibu-ibu PKK, pemuda desa dan pelaku UMKM lainnya.

"Sebagai penunjang keberhasilan desa maka diperlukan kolaborasi kelima unsur tersebut di atas terutama aparat desa (Kepala Desa) sebagai kepala pemerintahan yang berwenang menyusun arah kebijakan desa, Badan Pemusyawaratan Desa sebagai perwakilan masyarakat dan pengurus BUMDes sebagai pengelola aset desa," katanya.

Ia menilai sejauh ini potensi pembentukan Desa BRILian masih sangat besar. Untuk Kanwil Pekanbaruyang membawahi Riau dan Kepri, potensi desa BRILian bisa mencapai 900-an desa, sedangkan secara nasional 30.000 desa.