Selatpanjang (ANTARA) - Petugas pemadam api bertekad melakukan pendinginan saat malam hari untuk mengantisipasi munculnya titik api di areal kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Sonde, Kecamatan Rangsang Pesisir, Minggu malam (14/3).
Walaupun si jago merah sudah dapat dikendalikan, mereka harus tetap waspada terhadap kemunculan api lanjutan karena kondisi alam, mulai dari angin, cuaca panas, hingga kontur lahan gambut yang terbakar.
Kepala Seksi Karhutla dan Kecelakaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, Ekaliptus mengatakan petugas dari tim gabungan BPBD dan Masyarakat Peduli Api (MPA) melakukan pendinginan di malam hari karena angin kencang yang terjadi saat itu dikhawatirkan memunculkan api kembali.
"Karena posisi kebakaran di pinggir laut, takut api naik kembali," ungkap Ekaliptus di Selatpanjang, Senin.
Dengan berbekal senter dan alat seadanya, tampak di lokasi tim gabungan melakukan pemadaman dan bekerjasama dalam membuka selang dan melakukan penyemprotan.
Munculnya api di daerah tersebut sudah sejak Kamis (10/3/2021) yang lalu. Walaupun api berhasil dipadamkan, kondisi alam tetap membuat api muncul secara perlahan karena kontur lahan gambut yang menyimpan bara.
Baca juga: Tasik Putripuyu membara, Kapolres dan Wabup Meranti turun
Sejak terjadi kebakaran Eka bersama dengan masyarakat masih tetap berada di lokasi agar mengantisipasi kebakaran susulan.
Titik api lainnya juga terpantau hari ini di desa Mekar Delima, dan Desa Gayung Kiri, dan Desa Tanjung Kedabu.
"Pagi tadi Desa Gayung Kiri kalau tidak salah ada tujuh titik. Tapi di sana ada PT SRL yang stand by karena berada di areal mereka," ujarnya.
Walaupun demikian saat di lapangan Eka menuturkan kondisi persediaan air masih mencukupi mengingat beberapa hari yang lalu sempat terjadi hujan.
"Air masih cukup karena kemarin sempat hujan di sini. Cuma angin di tepi laut ini cukup mengkhawatirkan," bebernya.
Baca juga: Tim Gabungan lakukan pendinginan lokasi karhutla
Baca juga: Ingat, pembakar hutan dan lahan akan ditindak tegas
Berita Lainnya
Cegah karhutla, RAPP tingkatkan kemampuan 52 Ranger 5 kabupaten di Riau
17 December 2024 11:59 WIB
Jaga suhu politik dan cegah karhutla, Polsek Kandis temui tokoh masyarakat
29 October 2024 11:43 WIB
BBMKG: Terpantau 28 titik panas di sejumlah wilayah Sumatera Utara
28 October 2024 17:01 WIB
72 titik panas terpantau Riau, asap karhutla mulai tercium
28 October 2024 14:18 WIB
Gunung Semeru alami erupsi lagi dengan letusan hingga 800 meter
28 October 2024 12:09 WIB
Pemerintah pastikan pengendalian kebakaran hutan dan lahan terutama wilayah prioritas
24 October 2024 17:01 WIB
Pemkab Siak gelar apel kesiapsiagaan antisipasi bencana alam banjir dan karhutla
17 October 2024 17:24 WIB
Mahasiswa baru di Unilak belajar tanggulangi karhutla dari PT Arara Abadi
09 October 2024 15:30 WIB