Tukang ojek dibunuh di Ilaga dievakuasi ke Timika - ANTARA News Riau

Tukang ojek dibunuh di Ilaga dievakuasi ke Timika

id Jenazah tukang ojek dibunuh di Ilaga,Pembunuhan tukang ojek

Tukang ojek dibunuh di Ilaga dievakuasi ke Timika

Keluarga mengangkat peti jenazah Rusman, tukang ojek yang dibunuh oleh sekelompok orang tak dikenal di Ilaga pada Selasa (9/2) dari dalam pesawat ke ambulans untuk dibawa ke RSUD Mimika. (ANTARA/HO/Polres Mimika)

Timika (ANTARA) - Rusman HR alias Aco (40), seorang tukang ojek yang dibunuh di Ilaga, Ibukota Kabupaten Puncak, pada Selasa (9/2) petang, dievakuasi ke Timika dengan pesawat Asian One Air pada Rabu pagi.

Setiba di Bandara Mozes Kilangin Timika sekitar pukul 08.30 WIT, jenazah Rusman dibawa dengan ambulans menuju RSUD Mimika untuk dilakukan visum.

Ikut mengantar jenazah almarhum Rusman, isterinya yang bernama Hardianti bersama dua putra mereka yaitu Radja Tabuni dan Muhammad Razak bersama dua orang kerabatnya yaitu Hamka dan Gusriani.

Rencananya, jenazah Rusman akan diterbangkan ke Makassar pada Rabu siang dengan penerbangan Sriwijaya Air dari Timika untuk dikebumikan di kampung halamannya yaitu di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Polisi AM Kamal mengatakan korban dianiaya oleh sekitar enam orang pada Selasa (9/2) petang sekitar pukul 18.30 WIT di jalan dekat Kampung Ilambet, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.

Korban mendapat luka tikam pada punggung kiri dan bahu kiri bagian belakang.

"Korban berprofesi sebagai tukang ojek. Dia ke arah bawah untuk mengantar penumpang. Saat kembali dicegat oleh enam orang. Informasi yang kami terima, korban ditusuk. Korban sempat lari, namun kemudian terjatuh dan akhirnya meninggal dunia karena kehabisan darah," jelas Kombes Kamal.

Setelah menerima laporan ada warga yang terbunuh, aparat Polres Puncak segera mendatangi lokasi kejadian. Namun kehadiran anggota kepolisian disambut dengan penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Anggota saat datang ke sana sempat ada keluar tembakan dari kelompok mereka. Yang jelas, itu dari KKB," kata Kombes Kamal.