KLHK pilih Siak sebagai tempat pertamanya sosialisasi RPPLH

id klhk, ecoregion, siak, lingkungan siak

KLHK pilih Siak sebagai tempat pertamanya sosialisasi RPPLH

Bupati Siak Alfedri (kiri) ketika mendampingi sosialisasi KLHK. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI melalui Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera melakukan sosialisasi Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) pertamanya di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera KLHK, Amral Ferydi Siak, Selasa, menjelaskan tujuan dari RPPLH yakni untuk memastikan bahwa bagaimana potensi di suatu daerah, permasalahan, dan juga solusinya terkait dengan sumber daya alam. "Hal tersebut berguna untuk dasar untuk membuat perencanaan pembangunan ke depannya", katanya.

Selain itu, Kabupaten Siak juga merupakan Kabupaten yang kami datangi pertama kali terkait dengan RPPLH di pulau Sumatera. Hal ini karena Komitmen pemerintah Kabupaten Siak yang tinggi dalam bidang pelestarian lingkungan.

"Dengan ditetapkannya Kabupaten Siak sebagai Kabupaten Hijau, sudah menjadi poinpenting bahwa Pemkab Siak komit terhadap pelestarian lingkungan, ditambah dengan berkas yang terkait dengan RPPLH di Kabupaten Siak sudah cukup," jelasnya.

Baca juga: Listrik Perkantoran Siak diputus PLN, Bupati: Kurang apa Pemkab bantu PLN?

Dalam sambutannya, Bupati Siak Alfedri mengucapkan selamat datang kepada Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera KLHK, Amral Fery, M.Si bersama rombongan di Kabupaten Siak Negeri Istana. Menurutnya RPPLH ini memang sangat diperlukan sebagai pedoman dalam mengambil kebijakan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan.

"Alhamdulillah Pemkab Siak telah komit dalam pembangunan berwawasan lingkungan, hal ini ditandai dengan ditetapkan Kabupaten Siak sebagai Kabupaten Hijau oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI", jelasnya.

Untuk menerapkan RPPLH di Kabupaten Siak, dia mengharapkan bantuan dan dukungan dari KLHK RI. Khususnya Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera agar penerapannya di Siak segera terwujud.

Baca juga: Awal Februari, belasan hektare lahan terbakar di Siak