Upaya industri kehutanan bertahan di situasi pandemi

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,RAPP

Upaya industri kehutanan bertahan di situasi pandemi

Dua orang karyawan PT RAPP sedang mengamati pohon Eukaliptus yang digunakan sebagai bahan pulp, kertas dan rayon. (Riau.antaranews)

Pelalawan (ANTARA) - Situasi pandemi COVID-19 membawa pengaruh signi!kan bagi sebagian

besar usaha maupun ak#!tas industri. Meski demikian, tak sedikit pula ak#!tas industri

yang masih solid dan mampu bertahan sehingga berkontribusi pada pemulihan ekonomi

nasional.

Salah satu industri yang menopang perekonomian Indonesia untuk tetap bertahan di

tengah pandemi yakni industri manufaktur kehutanan seper# pulp dan kertas.

Sepanjang 2020, sektor hulu dan hilir industri kehutanan Indonesia mampu

mencatatkan kinerja ekspor yang melebihi ekspektasi meskipun diterpa pelemahan

ekonomi global.

Para pekerja Nursery setiap hari selalu memeriksa bibit tanaman akasia dan eukaliptus ini di pembibitan Kerinci Central Nursery (KCN) di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau. (Riau.antaranews)


Berdasarkan data terkini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah

ekspor hulu dan hilir industri kehutanan mencapai 11,08 miliar dollar AS atau jauh

melampaui revisi target 2020 di angka 7 miliar dollar AS. Revisi target ini sendiri

ditetapkan KLHK dengan menyesuaikan kondisi pandemi yang menyerang hampir

seluruh sendi perekonomian nasional.

Memang, capaian ekspor tahun ini sedikit terkoreksi 4,67% secara year-on-year. Namun,

dengan situasi perekonomian dunia yang diterjang resesi, melampaui revisi target yang

ditetapkan menjadi pencapaian yang mengejutkan.

Tak hanya dari sisi ekspor, produksi hutan tanaman industri (HTI) juga menorehkan

kontribusi posi#f yang tumbuh 14% menjadi 45,5 juta meter kubik, berdasarkan data

dari Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI).

Bersamaan dengan itu, realisasi penanaman HTI meningkat 42% menjadi 274.000 hektar

dibanding tahun 2019 lalu. Dampaknya, pekerja pada sektor kehutanan terhindar dari

pemutusan hubungan kerja (PHK). Tercatat, jumlah pekerja yang terlibat pada sektor

kehutanan dari hulu hingga hilir mencapai 1,5 juta orang.

Pencapaian posi#f ini, menurut Ketua Umum APHI Indroyono Soesilo, tak lepas dari

peran KLHK yang tak lelah memberikan dukungan dan perha#an #nggi kepada sektor

usaha kehutanan di tengah tantangan pandemi dengan serangkaian kebijakan relaksasi