Tulungagung (ANTARA) - Balai Konservasi dan Sumberdaya Alam Blitar memberikan klarifikasi terkait dengan video viral berdurasi 29 detik berisi gambar bergerak harimau loreng di tengah hutan jati yang dinarasikan seolah di kawasan hutan lereng Gunung Wilis, Tulungagung, Jawa Timur.
"(Video) itu sepertinya bukan di Indonesia, tapi di India," kata Kepala Resort Wilayah Konservasi 02 BlitarJoko Dwiyono di Tulungagung, Senin (18/1).
Penjelasan Joko itu sekaligus menepis keyakinan sebagian warganet bahwa telah ditemukan bukti keberadaan harimau loreng (Jawa) di hutan kaki lereng Gunung Wilis yang berbatasan dengan Tulungagung.
Di India, lanjut Joko, spesies harimau liar memang masih banyak ditemui di dalam hutan rimba dan pegunungan.
Vegetasi hutan di India juga banyak yang ditumbuhan pohon jati. Vegetasi yang tertangkap dalam video 29 detik tersebut bahkan tidak ada yang identik dengan tanaman di lereng Wilis, khususnya yang ada di Kecamatan Sendang yang didominasi hutan pinus.
Beberapa hari terakhir, warganet di Tulungagung dihebohkan video pendek yang viral berstempel lokasi "Sendang" dengan objek gambar harimau loreng berjalan di tengah hutan jati.
Harimau itu tampak berjalan melewati warga yang mengambil video. Terdengar jelas suara istigfar dari warga yang ketakutan sambil berdoa meminta pertolongan dalam bahasa Jawa.
Isu kemunculan harimau besar memang membuat warga sekitar lereng Gunung Wilis resah. Pasalnya, beberapa petani hutan dan penyadap pinus mengaku sempat berpapasan langsung dengan kucing besar yang belum teridentifiksi jenisnya itu.
Informasi yang berkembang, kemudian sampai ke BKSDA Kediri dan Blitar, lalu ditindaklanjuti tim pengawasan dengan memasang sejumlah camera trapatau kamera jebak yang dilengkapi sensor gerak di titik-titik pernah diketahui keberadaan harimau tersebut.
Dari hasil pengumpulan bahan dan keterangan, Joko memastikan belum meng-update informasi penampakan harimau itu.
Bahkan, dari tiga camera trap (kamera jebak) yang dilengkapi sensor gerak belum ada hasil.
Ia mengatakan bahwa pihaknya belum memeriksa lagi hasil dari kamera yang dipasang.
"Untuk monitoring ada, belum hari ini. Kami ada tim lapangan di sekitar situ (hutan) yang menginformasikan kepada kami," kata Joko.
Dari informasi awal yang diterimanya dari warga saat memasang kamera Minggu lalu, harimau yang terlihat lebih dari satu.
"Ada satu dewasa, itu induknya. Satu lagi kecil, mungkin anaknya," katanya.
Dugaan awal harimau yang terlihat berjenis kelamin betina.
Berita Lainnya
Penampakan harimau resahkan petani sawit di Siak
11 July 2023 20:03 WIB
Ini penampakan janin dan kulit harimau hasil perburuan
08 December 2019 17:08 WIB
Soal penampakan Harimau di Siak, begini penjelasan Camat Kandis
07 September 2019 13:57 WIB
Indonesia catat 5,2 juta kunjungan wisman tertinggi sejak pandemi COVID-19
01 July 2024 14:06 WIB
Pandemi COVID-19 dan inflasi picu kemiskinan bagi 68 juta warga Asia, sebut ADB
24 August 2023 10:54 WIB
OJK: Pencabutan status pandemi COVID-19 berdampak positif ke sektor keuangan
04 July 2023 15:46 WIB
Presiden Jokowi hari ini resmi cabut status pandemi COVID-19 di Indonesia
21 June 2023 15:40 WIB
Nabilah ex JKT48 mulai berhijab setelah dapat hidayah selama pandemi COVID-19
28 October 2022 12:05 WIB