Maya Nabila, mahasiswi termuda S3 ITB, orangtuanya besar di Pekanbaru

id Maya nabila, mahasiswa ITB termuda, mahasiswa ITB, ITB

Maya Nabila, mahasiswi termuda S3 ITB, orangtuanya besar di Pekanbaru

Maya Nabila (baju biru) bersama keluarga ketika menghadiri suatu pesta pernikahan di Pekanbaru beberapa waktu lalu. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Pekanbaru (ANTARA) - Nama Maya Nabila beberapa hari ini menjadi viral usai Institut Teknologi Bandung mengumumkan dirinya sebagai mahasiswa Program Doktor atau Strata lll(S3) termuda yakni baru 21 tahun untuk tahun akademik 2021/2022.

Maya diketahui kelahiran Kota Padang, Sumatera Barat, dan mengenyam pendidikan menengah hingga sarjana di ranah Minang tersebut. Meski begitu kedua orangtuanya ternyata bertumbuh besar di Pekanbaru, Provinsi Riau.

Orangtua perempuannya, Ratna Andam Dewi lahir, tumbuh, dan mengenyam pendidikan di Pekanbaru. "Mamanya lahir di Pekanbaru, papanya juga besar di Pekanbaru. Malah keduanya sama-sama kuliah di Pekanbaru," kata salah seorang kerabat Ibunda Maya, Novi Erita, Minggu.

Setelah itu, orangtua laki-laki Maya menjadi dosen di Universitas Andalas Padang dan ibundanya pun ikut. Pernah juga ia ikut ke Bandung, Jawa Barat, ketika orangtua laki-lakinya melanjutkan kuliah di Kota Kembang tersebut.

Saat ini pun Maya dan keluarganya pun masih sering berkunjungke Pekanbaru mengunjungi sanak familinya maupun untuk menghadiri pesta pernikahan seperti beberapa waktu lalu.

Maya Nabila di ITB mengambil program studi Matematika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Dia meneruskan S2/S3 di ITB dengan beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemenristekdikti. Sebelumnya lagi ia mengambil studi sarjana pada Universitas Andalas Padang pada prodiMatematika.

Anak pertama dari tiga bersaudara itu memasuki Sekolah Dasar dalam usia yang sangat muda yaitu lima tahun. Pada saat jenjang SMA ia mengambil program akselerasi sehingga menamatkan pendidikan menengah tersebut dalam kurun waktu dua tahun ditambah lagi dengan lulus pendidikan sarjana kurang dari empat tahun.

"Sejak dari dulu aku memang suka belajar hal baru dan Alhamdulillah ada kesempatan lanjut S2/S3 dengan program PMDSU, mungkin juga ada faktor lingkungan keluarga, soalnya papa juga kuliah sampai S3," ucap Maya seperti dirilis laman resmi ITB.

Baca juga: Mahasiswa KKN UNRI tanam serai wangi dengan konsep "Urban Farming" di Tangkerang Selatan

Baca juga: Milad ke-20 PCR masih punya angan-angan capai 10.000 mahasiswa