Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo memantau dari atas jembatan di tengah bencana banjir di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada Senin siang.
Presiden tak bisa menyusuri sungai di tengah banjir seperti dijadwalkan lantaran hujan deras ketika kepala negara tiba.
Baca juga: Presiden Joko Widodo terbang ke Kalsel pastikan penanganan bencana berjalan dengan baik
Presiden dan rombongan tiba sekitar pukul 13.26 WITA di wilayah Kecamatan Martapura Timur dan disambut hujan deras, sehingga agenda memantau banjir menggunakan perahu karet milik Marinir yang bersiap di bawah jembatan dibatalkan.
Menggunakan payung, Jokowi kemudian berjalan menuju sisi bagian timur jembatan menemui masyarakat seiring hujan mereda dan sempat membagikan paket sembako.
Usai dari Jembatan Pekauman Ulu, Presiden mendatangi Jembatan Banua Anyar di Kecamatan Astambul yang rusak diterjang banjir hingga memutus akses jalan nasional lintas provinsi itu.
Setelah dari jembatan Banua Anyar, Presiden melanjutkan perjalanan mengunjungi posko pengungsian di Stadion Demang Lehman Martapura untuk melihat langsung kondisi warga yang mengungsi.
Baca juga: Wanita ini akan melahirkan di tengah banjir di Batola
Baca juga: Banjir Kalsel meninggi, ratusan rumah di Landasan Ulin Selatan makin terendam
Pewarta: Firman/Yose Rizal
Berita Lainnya
Rinitis alergi tidak kunjung sembuh waspada penyakit penyerta atau multimorbiditas
25 April 2024 17:01 WIB
Seorang ibu di Zambia berhasil menyelamatkan balitanya dari serangan macan tutul
25 April 2024 16:41 WIB
Menhub Budi Karya siap fasilitasi investasi Jepang pada proyek TOD MRT Jakarta
25 April 2024 16:22 WIB
Wapres: Identifikasi faktor penghambat percepatan penurunan prevalensi stunting
25 April 2024 16:05 WIB
WhatsApp uji coba fitur baru telepon tanpa perlu simpan kontak
25 April 2024 15:55 WIB
Album baru Taylor Swift lewati 1 miliar streaming di platform Spotify
25 April 2024 15:41 WIB
Erick Thohir lanjutkan kerja sama dengan pelatih STY untuk timnas hingga 2027
25 April 2024 15:30 WIB
Mendag Zulkifli Hasan imbau masyarakat tak khawatir nilai rupiah karena devisa kuat
25 April 2024 15:20 WIB