Polda Kalsel musnahkan dua kg sabu jaringan Riau

id Polda kalsel,Narkoba riau

Polda Kalsel musnahkan dua kg sabu jaringan Riau

Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Kalsel AKBP Matsari memimpin pemusnahan barang bukti narkotika. (ANTARA/Firman)

Banjarmasin (ANTARA) - Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan memusnahkan dua kilogram sabu terkait jaringan Riau yang sebelumnya ditangkap ketika menyelundupkan barang itu di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin.

"Tangkapan pada 6 November lalu di bandara pada hari ini barang buktinya kami musnahkan bersamaan dengan beberapa ungkapan lainnya sehingga total 2.168,10 gram sabu-sabu," kata Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Kalsel AKBP Matsari di Banjarmasin, Rabu.

Pria asal Kabupaten Bireuen, Aceh bernama Febri Akbar (29) ditangkap Polda Kalsel saat tiba di bandara setempat dengan membawa sabu-sabu. Selain sang kurir yang membawa sabu-sabu dari bandara di Pekanbaru, polisi juga meringkus tersangka lainnya Alfian Noor (34) sebagai penerima barang di Banjarmasin.

Baca juga: Dirjen: 643 napi bandar narkoba telah dipindah ke Nusakambangan selama 2020

Matsari mengungkapkan ada delapan kasus dan 13 tersangka yang ditangkap dari sitaan barang bukti narkotika yang dimusnahkan tersebut.

Pemusnahan yang berlangsung di Direktorat Tahti Polda Kalsel itu dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyidik atas barang bukti yang disita sehingga tidak disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab.

"Jadi barang bukti ini sudah mendapat ketetapan dari jaksa dan disisakan sedikit untuk pembuktian di persidangan," katanya mewakili Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Iwan Eka Putra.
Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Kalsel AKBP Matsari memimpin pemusnahan barang bukti narkotika. (ANTARA/Firman)


Terkait peredaran narkoba di akhir tahun saat ini, diakui Matsari, cukup rawan terjadinya peningkatan sehingga pihaknya terus melakukan pemetaan jaringan yang disinyalir melakukan penyelundupan barang haram tersebut ke "Bumi Lambung Mangkurat" itu.

"Memang yang namanya peredaran tidak akan habis. Sekarang tinggal bagaimana kesadaran masyarakat untuk tidak menggunakan narkoba. Makanya kami terus mengedukasi dalam upaya pencegahan," kata Matsari.