Satgas COVID-19 Dumai canangkan vaksin 180 ribu warga

id Vaksin COVID-19, Satgas COVID-19 Dumai, ubahlaku,Dumai, kota dumai

Satgas COVID-19 Dumai canangkan vaksin 180 ribu warga

Pelanggar prokes di Kota Dumai diberi sanksi membersihkan areal pekuburan. (ANTARA/Abdul Razak)

Dumai (ANTARA) - Satuan Tugas Coronavirus Disease 2019 Dumai bersiap canangkan kegiatan pemberian vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat, dengan target jumlah penerima sebanyak 180 ribu warga yang berusia 18-59 tahun.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Dumai dr Syaiful mengatakan, pelaksanaan vaksin direncanakan serentak secara nasional pada 14 Januari 2020, dan di Dumai ditarget awal para tenaga medis tersebar di seluruh puskesmas, rumah sakit, klinik swasta dan lainnya.

"Target pertama tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan COVID-19, dan pencanangan dimulai Januari 2021 serentak nasional," kata Syaiful, Rabu.

Menjelang dimulai pemberian vaksin ini, pemerintah gencarkan sosialisasi ke masyarakat agar memahami pentingnya penggunaan vaksin untuk mengurangi resiko terpapar virus tersebut.

Selain itu, sekarang telah berjalan pendataan sasaran vaksin yang diproduksi luar negeri tersebut, masyarakat calon penerima vaksin nantinya akan ditanya kesediaan lewat layanan masenger operator atau pesan singkat SMS.

"Tahap awal ini masyarakat akan ditanya kesediaan menerima vaksin, namun kita berharap semua bisa memahami upaya pemerintah untuk memutus rantai penularan COVID-19 itu," sebutnya.

Kegiatan pemberian vaksinasi COVID-19 di Dumai dipersiapkan pelaksanaan di 10 Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan bekerjasama dengan BPJS yang tersebar di 7 kecamatan dan 33 kelurahan.

Syaiful menambahkan vaksin ini bukan obat, namun salah satu upaya bisa melawan COVID-19, karena itu diharap program vaksin ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Data COVID-19 Dumai, pada Selasa (29/12), terdapat penambahan 8 kasus positif dengan lima orang menjalani isolasi di RS dan tiga pasien isolasi mandiri, dan pasien dinyatakan sembuh 11 orang.

Sehingga total tercatat 2.288 kasus positif, terdiri 2.063 sembuh, 187 dalam perawatan (173 isolasi mandiri, 14 dirawat di RS) dan 38 meninggal dunia.