Pekanbaru, (AntaraRiau-News) - Para pedagang air akar di Kota Pekanbaru, Riau, mengaku tidak takut kehilangan konsumen dengan maraknya penjualan minuman segar cappucino cincau, karena sudah memiliki pelanggan tetap.
"Penjualan cappucino cincau itu hanya latah saja, beberapa bulan kedepan juga warga bosan membeli," kata Syamsuar (49) pedagang air akar ditemui di Pekanbaru, Rabu.
Dia mengatakan, maraknya penjualan cappucino cincau itu karena hanya agak asing kedengaran di telinga sehingga ingin mencoba, tapi setelah itu akan bosan karena tidak ada rasa khas.
Menurut Syamsuar bahwa pembuatan air akar tidak mengandung zat kimia sehingga memiliki rasa yang khas, meski bahannya sama dari cincau.
Cappucino cincau merupakan jajanan dalam gelas berupa cincau yang dipotong segi empat berwarna hitam kemudian dicampur pada minuman cappucino dingin sehingga pada siang hari terasa segar.
Penjualan cappucino cincau itu marak saat ini di setiap jalan utama di Kota Pekanbaru termasuk pada kedai minuman maupun kafe tempat berkumpul warga.
Sedangkan harga yang ditawarkan pedagang di Pekanbaru bervariasi mulai dari Rp5.000 hingga Rp14.500 per gelas dan berbeda dengan harga air akar hanya Rp5.000 per gelas.
Namun air akar juga terbuat dari cincau yang berwarna hijau tidak mengandung zat kimia pewarna dan memiliki rasa khas dicampur santan serta manisan serta dicampur jeruk.
Penjualan air akar hanya pada sore hingga malam hari di Kota Pekanbaru, bila pagi atau siang hari sulit diperoleh.
Hal itu sangat berbeda dengan penjualan cappucino cincau yang dijajakan pedagang mulai pagi hingga malam hari.
Penjualan cappucino cincau apalagi dengan campuran es banyak diminati warga karena suhu udara di Pekanbaru relatif panas ketimbang daerah lainnya di Indonesia.
Syamsuar yakin bahwa penjualan air akar tetap bertahan di Pekanbaru, karena sudah terkenal sejak tahun 1970-an.
Sebelumnya, pedagang cincau di Kota Pekanbaru, Riau, mengaku menerima permintaan makanan sejenis agar-agar itu hingga omzet penjualan industri rumah tangga tersebut melonjak hingga Rp150 juta dalam sebulan.
"Permintaan cincau sekarang naik sampai lima kali lipat dari biasanya dan omzet juga naik menjadi Rp150 juta sebulan," kata Eri (49), pengusaha industri rumah tangga cincau di Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru.
Eri mengatakan bahwa lonjakan permintaan cincau mulai terjadi sejak sekitar 1,5 bulan terakhir, akibat menjamurnya usaha cappucino cincau di daerah ini.