Eropa benarkan telah terjadi pencurian data serangan siber
Amsterdam (ANTARA) - Regulator medis Eropa pada Jumat (11/12) membenarkan bahwa telah terjadi pencurian data melalui serangan siber yang diungkapkan beberapa hari sebelumnya.
Regulator tersebut, Badan Pengawas Obat Eropa (EMA), juga mengungkapkan bahwa sejumlah dokumen milik pihak ketiga diakses secara tidak sah.
EMA pada Rabu (9/12) tidak memberikan informasi apa pun ketika mengungkapkan serangan siber tersebut. Namun, perusahaan Pfizer dan BioNTech SE menyebutkan bahwa dokumen terkait perkembangan vaksin COVID-19 mereka "diakses secara ilegal."
Baca juga: Margaret Nolan, gadis bercat emas di film "Goldfinger" meninggal dunia
Pada Jumat, EMA mengatakan "perusahaan-perusahaan terkait" telah diberi tahu mengenai kejadian itu, namun tidak menyebutkan nama-nama perusahaan yang dimaksud.
Otoritas juga menyatakan bahwa insiden tersebut tidak memengaruhi operasi, atau jadwal, terkait evaluasi serta persetujuan obat dan vaksin COVID-19.
Baca juga: Riau akan dapat empat juta vaksin COVID-19, begini penjelasannya
Baca juga: Awas, privasi dan keamanan siber terancam saat menggunakan VPN
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Regulator tersebut, Badan Pengawas Obat Eropa (EMA), juga mengungkapkan bahwa sejumlah dokumen milik pihak ketiga diakses secara tidak sah.
EMA pada Rabu (9/12) tidak memberikan informasi apa pun ketika mengungkapkan serangan siber tersebut. Namun, perusahaan Pfizer dan BioNTech SE menyebutkan bahwa dokumen terkait perkembangan vaksin COVID-19 mereka "diakses secara ilegal."
Baca juga: Margaret Nolan, gadis bercat emas di film "Goldfinger" meninggal dunia
Pada Jumat, EMA mengatakan "perusahaan-perusahaan terkait" telah diberi tahu mengenai kejadian itu, namun tidak menyebutkan nama-nama perusahaan yang dimaksud.
Otoritas juga menyatakan bahwa insiden tersebut tidak memengaruhi operasi, atau jadwal, terkait evaluasi serta persetujuan obat dan vaksin COVID-19.
Baca juga: Riau akan dapat empat juta vaksin COVID-19, begini penjelasannya
Baca juga: Awas, privasi dan keamanan siber terancam saat menggunakan VPN
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari