Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemulihan dan pembalikan tren dari kondisi kontraksi menuju positif di beberapa sektor pada kuartal III harus sangat dijaga secara hati-hati karena masih tahap awal.
Menkeu mengatakan hal itu harus dilakukan seiring ekonomi pada kuartal III sudah mulai pulih dilihat dari sisi produksi yang mengalami pembalikan dan dari sisi permintaan juga mengalami perbaikan.
Baca juga: Sri Mulyani ungkap syarat utama untuk jadikan RI sebagai negara berpendapatan tinggi
"Kita harus sangat ekstrim hati-hati karena pemulihan atau pembalikan tren dari kondisi kontraksi menuju positif masih sangat di tahap awal," katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.
Sri Mulyani menyebutkan industri pengolahan, perdagangan, transportasi, pergudangan, konstruksi, akomodasi yang menghadapi tekanan berat akibat COVID-19 menunjukkan pembalikan meski masih tumbuh di zona negatif pada kuartal III.
Kemudian terdapat tiga sektor yang tetap mengalami pertumbuhan positif meski dalam situasi COVID-19 yaitu pertanian, informasi dan komunikasi, serta jasa kelautan.
Sedangkan untuk dua sektor yang masih mengalami tekanan yaitu pertambangan dan jasa keuangan karena sektor perbankan masih tertekan dari sisi kinerja kredit yang disalurkan.
"Kita bergembira terjadi pembalikan namun ini tidak akan dijamin akan terus berjalan kalau tidak semuanya ikut menjaga dan mendorong untuk pemulihan," katanya.
Oleh sebab itu, pemerintah saat ini fokus membangun pondasi ekonomi agar produktif dan kompetitif dalam rangka menjaga momentum pembalikan sehingga dilakukan reformasi fundamental.
Ia menyebutkan salah satunya adalah meneruskan dan mengakselerasi penguatan reformasi struktural terkait kualitas SDM, debirokratisasi, deregulasi sekaligus transformasi ekonomi.
"Instrumen APBN akan tetap mendukung dan kami melakukan reformasi di sisi pendapatan negara pajak dan bea cukai, PNBP, belanja negara, belanja KL pusat dan TKD dan tetap jaga pembiayaan," ujarnya.
Sri Mulyani pun optimistis melalui berbagai upaya menjaga momentum pemulihan tersebut maka proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yaitu di kisaran minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen dapat tercapai.
"Seluruh proyeksi sangat tergantung bagaimana pada kuartal III dan IV bisa terjadi pemulihan," katanya.
Baca juga: Sri Mulyani: Potensi ekonomi digital RI sangat luar biasa
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: Perbaikan kinerja ekonomi didorong peran stimulus fiskal
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Berita Lainnya
Kementerian ATR diminta Ombudsman tuntaskan tumpang tindih lahan sawit dengan kawasan hutan
18 November 2024 17:11 WIB
DPR harap Kemendikdasmen punya anggaran untuk bangun sekolah darurat
18 November 2024 16:56 WIB
Lantamal VIII sambut kedatangan kapal perang Filipina di Satrol, Sulut
18 November 2024 16:36 WIB
Peringatan Milad ke-112, Muhammadiyah hadirkan kemakmuran untuk semua
18 November 2024 16:26 WIB
Nilai tukar rupiah meningkat menjelang pengumuman kebijakan suku bunga BI
18 November 2024 16:13 WIB
Terawan nilai riset medis penting guna kembangkan terapi pengobatan efektif
18 November 2024 15:58 WIB
Bakamla pastikan tak ada kapal penjaga pantai China di Laut Natuna Utara
18 November 2024 15:50 WIB
Jawaban pasangan calon di debat Pilkada DKI 2024 kurang memuaskan
18 November 2024 15:23 WIB