Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Endang Setyawati Thohari menginginkan adanya subsidi harga kepada petani yang menanam padi Inpari yang dikenal sebagai padi biofortifikasi yang kaya nutrisi, agar para petani tersebut tidak merugi.
"Bila perlu pemerintah memberikan subsidi harga kepada petani padi Inpari Nutri Zinc agar tidak mengalami kerugian," kata Endang dalam pers rilisnya di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Wabup panen raya padi bersama masyarakat
Menurut Endang, kebijakan subsidi penting karena padi Inpari dinilai merupakan salah satu solusi untuk mengatasi stunting, seperti kekurangan gizi Zn (seng).
Ia meyakini bahwa padi Inpari adalah bagian dari upaya pemerintah melalui Kementan mengatasi masalah stunting di Tanah Air.
Endang mendorong pula para pemangku untuk saling bersinergi dalam menyerap hasil panen padi Inpari Nutri Zinc agar petani mendapatkan harga jual yang menguntungkan.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian menyatakan bakal memperluas penanaman varietas unggul baru padi biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc seluas 50.000 hektare guna mendukung upaya pemerintah untuk menekan pevalensi stunting atau kekerdilan pada anak-anak akibat kurangnya konsumsi gizi.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menyatakan penanggulangan kekurangan gizi Zn yang berakibat stunting antara lain dengan suplementasi, fortifikasi, dan biofortifikasi yaitu perakitan varietas yang memiliki kandungan gizi target khususnya Zn yang tinggi, sesuai dengan tingkat yang dibutuhkan.
Kementan telah menghasilkan varietas unggul baru (VUB) padi biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc sebagai salah satu sumber pangan dengan kandungan gizi zinc 6 persen lebih tinggi daripada varietas padi Ciherang.
"Diharapkan Inpari IR Nutri Zinc dapat berperan mengatasi kekurangan gizi Zn yang banyak terjadi di Indonesia. Inpari IR Nutri Zinc sebagai produk biofortifikasi menjadi salah satu komponen dalam program prioritas nasional untuk mengatasi stunting," kata Suwandi.
Berdasarkan data deskriptif yang dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Pertanian tahun 2019, kandungan Zn pada varietas ini adalah 34,51 ppm, sedangkan varietas lain seperti Ciherang hanya mengandung 24,06 ppm. Varietas ini juga tahan hama dengan umur tanaman padi 115 hari dan potensi produktivitas rata-rata 6,21 ton per hektar.
Pada tahun 2020, Kementan telah menanam seluas 10.000 hektare (ha) yang tersebar di 9 provinsi yaitu Provinsi Riau seluas 212 ha, Lampung seluas 1.600 ha, Jawa Barat seluas 2.500 ha, Jawa Tengah seluas 2.378 ha, Kalimantan Barat seluas 960 ha, Nusa Tenggara Barat seluas 1.300 ha, Gorontalo seluas 400 ha, Maluku seluas 450 ha dan Papua seluas 200 ha.
"Pada tahun 2021, Kementan akan memperluas penanaman padi biofortifikasi ini seluas 50.000 hektare dan meningkat terus tiap tahun hingga 200.000 ha pada tahun 2024," kata dia.
Baca juga: Kalbar kembangkan 960 hektare padi jenis Inpari Nutri Zinc, cegah stunting
Pewarta: M Razi Rahman
Berita Lainnya
Atasi stunting, Kementan akan perluas tanaman padi Inpari Nutri Zinc
03 November 2020 11:35 WIB
Kalbar kembangkan 960 hektare padi jenis Inpari Nutri Zinc, cegah stunting
17 October 2020 12:14 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB