SD Kekurangan guru wali kelas

id sd kekurangan, guru wali kelas

Pekanbaru - Sejumlah sekolah dasar di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, saat ini masih kekurangan guru wali kelas, disebabkan pembatasan penerimaan guru oleh pemerintah setempat.

"Akibatnya, kami memakai guru honor komite sebagai wali kelas," kata Imam Sumitro, Wakil Kepala Sekolah di SDN 146, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Selasa.

Dari penelusuran ANTARA, sekolah ini memiliki guru sebanyak 20 orang. "Tapi itu tak cukup. Kami masih kekurangan lima orang guru wali kelas," katanya lagi.

Dikatakannya, sebelumnya pihaknya sudah mengajukan ke pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekanbaru mengenai masalah kekurangan guru wali kelas tersebut.

"Namun hingga kini belum ada tanggapan yang serius dari pihak dinas," ungkapnya.

Malahan, menurutnya, usulan itu sudah disampaikan sejak tahun 2010 lalu. "Karena tak ada juga tanggapan yang serius, akhirnya kami memakai guru honor komite sebagai wali kelas," ujarnya lagi.

Kondisi yang sama tak hanya terjadi di SDN 146 Tenayan Raya.

"Kami juga mengalami kekurangan guru wali kelas," kata Nurlaili, Wakil Kepala Sekolah di SDN 47, masih di wilayah Kecamatan Tenayan Raya.

Ia mengatakan, pihaknya pun sudah pernah mengajukan permohonan pengadaan guru wali kelas, tetapi tidak ada tanggapan.

Selain kekurangan guru wali kelas, beberapa sekolah dasar di Pekanbaru juga mengalami masalah minimnya ruang kelas belajar.

"Sehingga beberapa sekolah termasuk di kami membuat sistem masuk belajar dua 'shif', yakni masuk pagi dan siang," ungkap Imam Sumitro lagi.

Ia mengaku, ruang kelas belajar di sekolahnya hanya ada enam. "Sementara yang dibutuhkan itu sekitar 12 ruangan, sesuai dengan jumlah kelas belajar di sini. Jadi, terpaksalah kami buat masuk pagi dan siang," tuturnya.

Lain halnya dengan SDN 47 Tenayan Raya. "Akibat kekurangan ruang kelas belajar, pihak sekolah memanfaatkan teras sekolah sebagai tempat belajar siswa. Mau 'gimana lagi, ruangannya kurang. Sementara anak-anak butuh belajar. Sudah minta bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru, belum juga ditanggapi," kata Nurlaili.