Manila (ANTARA) - Topan kuat menghantam bagian selatan pulau utama Luzon, Filipina pada malam hari hingga menyebabkan hujan lebat, memutus saluran listrik dan menyebabkan sedikitnya 12 nelayan hilang pada Senin, kata pejabat penanganan bencana.
Topan Molave, dengan kecepatan angin 125 kilometer per jam dan hembusan hingga 150 kilometer per jam, yang menyebabkan banjir dan memicu perintah evakuasi paksa untuk puluhan ribu orang.
Baca juga: Bantu pemulihan korban dilanda topan, Kim Jong Un janjikan ribuan rumah baru
Belum ada laporan tentang korban jiwa, tetapi 12 nelayan di laut gagal kembali ke provinsi Catanduanes di lepas pantai timur Filipina.
"Mereka telah hilang selama 24 jam. Mereka seharusnya pulang kemarin sebelum tengah hari," kata Gremil Alexis Naz dari kantor Pertahanan Sipil Filipina kepada radio DZMM.
Dia menambahkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan akan dilakukan.
Molave, topan ke-17 yang melanda Filipina tahun ini, menyusul Badai Tropis Saudel, yang pekan lalu menyebabkan banjir yang meluas di provinsi Quezon di wilayah Calabarzon, tenggara ibu kota Manila.
Di provinsi Albay, sebanyak 15.000 pengungsi diizinkan untuk kembali ke rumah mereka, Namun, masih banyak daerah masih tergenang dan tidak ada aliran listrik, kata Gubernur Alfrancis Bichara kepada radio DZMM.
Tingkat peringatan badai tetap berlaku di ibu kota Manila dan beberapa provinsi terdekat di sekitarnya.
Sekitar setengah dari 107 juta penduduk Filipina tinggal di wilayah Luzon. Negara itu dilanda rata-rata 20 topan setiap tahun.
Badan pertanian Filipina mengatakan daerah-daerah yang terkena dampak topan telah berhasil memanen tanaman dari sekitar 133.292 hektar lahan pertanian sebelum topan datang dan menyelamatkan sekitar 530.593 ton beras yang belum digiling dari dampak kehancuran.
Molave akan meninggalkan Filipina pada Selasa pagi dan menuju Vietnam, di mana Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc pada Senin mengeluarkan peringatan mendesak kepada provinsi dan kota yang berada di jalur topan Molave untuk bersiap.
Pemerintah Vietnam mengatakan provinsi-provinsi tersebut perlu mempersiapkan rencana untuk mengevakuasi hampir 1,3 juta orang.
Baca juga: Topan Maysak melanda, 103 penerbangan di China dibatalkan sekolah diliburkan
Baca juga: Korban tewas akibat hantaman topan di Filipina mencapai 13 orang
Sumber: Reuters
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Berita Lainnya
Menparekraf Sandiaga Uno akan perkuat penegakan regulasi keselamatan kapal wisata
06 May 2024 18:44 WIB
Harga emas batangan Antam turun lagi jadi Rp1,310 juta per gram
06 May 2024 10:00 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia Senin dibuka menguat 36,86 poin
06 May 2024 9:56 WIB
Nilai tukar rupiah pada Senin pagi menguat jadi Rp15.985 per dolar AS
06 May 2024 9:53 WIB
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB