Terjadi lagi Dokter di Riau meninggal akibat COVID-19, begini penjelasannya

id dokter meninggal covid,tenaga kesehatan covid,covid riau,rsud arifin achmad pekanbaru,berita riau antara,berita riau terbaru,dokter wafat

Terjadi lagi Dokter di Riau meninggal akibat COVID-19, begini penjelasannya

Arsip foto. Sejumlah tenaga kesehatan membawa peti berisi jenazah almarhum dokter Jhon Andi Zainal yang meninggal akibat COVID-19, di halaman RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (24/9/2020). Sudah tiga tenaga kesehatan di Riau yang terdiri dari dua dokter dan seorang perawat, wafat karena terpapar COVID-19 saat menjalankan tugas. ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww.

Pekanbaru (ANTARA) - Seorang dokter di Provinsi Riau bernama Yudi Rianto meninggal dunia akibat COVID-19 di RSUD Arifin Achmad Kota Pekanbaru pada Jumat (2/10) malam.

“Iya benar, almarhum berasal dari Duri. Dokter swasta, praktek sendiri, dokter umum,” kata Direktur RSUD Arifin Achmad (AA) dr Nuzelly Husnedi MARS di Pekanbaru, Sabtu.

Ia menjelaskan atas kesepakatan dengan keluarga almarhum, jenazah dr Yudi Rianto dilakukan pemulasaran sesuai protokol COVID-19 pada Jumat malam.

Pelepasan jenazah dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas itu telah dilakukan pada Sabtu pagi dan langsung dimakamkan di TPU Tengku Mahmud Palas, khusus pemakaman COVID-19.

Menurut dr Nuzelly, almarhum baru tiba di RSUD AA pada Jumat siang dengan kondisi kesehatan sudah buruk. Hasil diagnosa dokter yang menangani pasien menunjukan hasil rapid test reaktif dan gejala klinis COVID-19 di antaranya demam dan sesak nafas. Selain itu, almarhum juga mengidap diabetes.

“Datang (almarhum) siang, meninggal sorenya. Kondisinya sesak sekali, sudah jelek,” katanya.

Baca juga: Dokter wafat akibat COVID-19 dishalatkan di parkiran RSUD, Gubri ikut

Ia mengatakan pasien saat pertama tiba sempat mengaku sudah seminggu terakhir demam, namun belum memeriksakan kondisinya.

Nuzelly menyatakan kondisi klinis pasien menunjukan “happy hypoxia” yaitu gejala yang timbul pada orang yang terinfeksi namun tidak disadari.

Orang mengalami kondisi happy hypoxia sebenarnya bisa terlihat gejalanya, namun kerap diabaikan karena merasa masih bisa beraktivitas seperti biasa.

Pasien dengan gejala ini juga menunjukan kadar oksigen di daerah menurun. Gejala awal yang biasanya dialami tubuh diantaranya seperti kelelahan, sakit kepala, demam, nafas lebih pendek, terkadang kehilangan nafsu makan.

Baca juga: Air mata terakhir Gubernur Syamsuar untuk dokter Oki

“Happy hypoxia yang tak disadari, pasien langsung tumbang saja. Yang jelas ada riwayat demam,” ujarnya.

Ia mengatakan hasil uji usap pasien belum diketahui, namun dari uji cepat (rapid test) menunjukan hasil reaktif dan kondisi klinis terinfeksi virus SARS-Cov-2.

“Rapid test reaktif, kondisi klinis sangat khas COVID-19. Diagnosa dokter juga COVID-19,” katanya.

Dalam dua bulan terakhir ini sudah empat tenaga kesehatan di Riau yang meninggal dunia karena COVID-19. Tiga di antaranya adalah dokter dan seorang lagi adalah perawat.

Baca juga: COVID-19 kembali renggut seorang nyawa dokter di Pekanbaru

Baca juga: Dokter Oki wafat setelah tertular COVID-19 dari pasien