Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Sejumlah warga Muara Fajar, Pekanbaru, mengatakan penghadangan terhadap truk sampah untuk masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di daerah itu bukan tanpa alasan. Warga sekitar TPA Muara Fajar menolak truk sampah bongkar muatan karena selama ini merasa terganggu oleh operasional TPA.
Seorang warga Desa Muara Fajar, Maman (56) kepada ANTARA mengaku selama ini sampah dari TPA sering meluber sampai pekarangan warga.
"Mestinya sampah jangan keluar dari lokasi TPA," kata Maman.
TPA Muara Fajar seluas 1,6 hektar saat ini menjadi penampungan sampah dari seluruh kecamatan di Kota Pekanbaru.
"Sampah sudah menggunung, alat berat cuma ada satu escavator dan 2 dozer," kata Maman.
Minimnya alat berat di TPA, menurut Hasan, semakin diperparah dengan tidak beroperasinya satu-satunya escavator yang ada.
"Jadi sampah meluber sampai jalan dan pekarangan warga," katanya.
Aksi penolakan warga itu akhirnya membuat para supir truk sampah kebingungan dan mengadu ke kantor Wali Kota Pekanbaru.
Para sopir baru bersedia membawa truk keluar area kantor setelah ada jaminan dari Kepala Satpol PP Pekanbaru untuk mengawal armada pengangkut sampah itu ke lokasi TPA.