Istana Sayap belum mendapat perhatian

id istana sayap, belum mendapat perhatian

Istana Sayap belum mendapat perhatian

Pelalawan, Riau, (ANTARARIAU News) - Pemerintah Kabupaten Pelalawan belum memberikan perhatian terhadap Istana Sayap, yang merupakan salah satu tujuan wisata di wilayah itu, yang mengalami kerusakan.

Penghulu Koto, Edy Hanafi, menjelaskan, Senin, bahwa Istana Sayap, yang merupakan peninggalan Kerajaan Pelalawan di Riau, saat ini bocor di beberapa bagian dan dinding serta pagarnya rusak di beberapa tempat.

"Kerusakan sudah berlangsung lama dan kami mengharapkan perhatian pemkab agar kerusakan ini tidak semakin parah," katanya.

Istana Sayap yang berwarna kuning dari kejauhan tampak berdiri megah, namun pemandangan tersebut akan berbeda jika dilihat dari dekat. Tangga pertama yang berhiaskan ukiran khas Melayu tampak lapuk, bahkan sudah tanggal dari tempatnya.

Edy yang sangat paham dengan seluk beluk Istana Sayap seluas 4.327 meter persegi itu menjelaskan, istana tersebut butuh perawatan, tetapi terkendala dengan dana.

Untuk itu, sekali lagi Edy meminta perhatian pemkab Pelalawan untuk segera memperbaiki kerusakan di Istana Sayap yang terletak di Kecamatan Pelalawan.

Istana Sayap yang terletak di Pinggir Sungai Kampar ini diapit oleh dua bangunan di kiri dan kanan berukuran 103,5 meter persegi disebut Balai Panca Persada dan Balai Ruang Sari.

Kedua bangunan berwarna hijau sebagai tempat memutuskan perkara menyangkut persoalan di tengah masyarakat yang tetap berlangsung hingga kini.

Kondisi istana tersebut dibenarkan oleh Sultan Pelalawan X yang bergelar Assyaidis Syarif Kamaruddin Haroen yang saai ini berdomisili di Pekanbaru, Riau.

"Kondisi Istana Sayap ini sangat memperihatinkan, selayaknyalah Pemkab Pelalawan memberikan perhatian," katanya.

Apalagi, menurutnya, Istana Sayap merupakan salah satu tujuan wisata. "Janganlah menjadi bangunan yang terabaikan," kata pensiunan PNS itu.

Pewarta :
Editor: Netty Mindrayani
COPYRIGHT © ANTARA 2011

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.