Waduh, Kasus positif COVID-19 di Kota Bogor meningkat lagi

id Kasus positif Covid-19 di Kota Bogor,Tingkat kesembuhan Covid-19 di Kota Bogpr,Kasus Covid-19 di toko Mitra 10,corona

Waduh, Kasus positif COVID-19 di Kota Bogor meningkat lagi

Pelaksanaan "rapid test" di Kota Bogor untuk menelusuri penyebaran COVID-19 di antara warga Kota Bogor, Jawa Barat. (FOTO ANTARA/Riza Harahap)

Bogor (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Bogor menyatakankasus positif COVID-19 di kota itu pada Sabtu ini meningkat lagi dengan ditemukannya enam kasus baru positif COVID-19, padahal dalam sepekan terakhir kecenderungannya sudah landai.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor di Sri Nowo Retno, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu, saat dihubungi menjelaskan dari enam kasus baru positif itu, tiga di antaranya ditemukan dari penelusuran pada penyebaran COVID-19 di klasterToko Mitra 10 Kota Bogor.

"Dari penelurusan lebih lanjut di klasterToko Mitra 10, sebenarnya ditemukan lima kasus baru, yakni tiga kasus warga Kota Bogor dan dua kasus warga Kabupaten Bogor," katanya.

Menurut dia untuk dua kasus positif warga Kabupaten Bogornotifikasinya sudah diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, untuk ditindaklanjuti.

"Kelima kasus baru positif COVID-19 itu seluruhnya adalah karyawan Toko Mitra 10," katanya.

Retno menambahkan tiga kasus positif lainnya yang terdata di Kota Bogor adalah kasus positif yang dialihkan dari Jakarta ke Kota Bogor.

Dengan adanya tambahan enam kasus baru positif COVID-19 di Kota Bogor, maka persentasetingkat kesembuhan kasus positif di Kota Bogor menurun lagi.

Dinas Kesehatan mencatat, ada satu kasus positif yang sembuh pada Sabtu ini sehingga seluruhnya menjadi 120 kasus positif yang sembuh, dari 188 kasus positif di Kota Bogor.

Itu artinya, kata dia, persentase kesembuhan sampai saat ini adalah 63,82 persen. Padahal, pada Jumat (3/7) tingkat kesembuhan kasus positif sudah mencapai 65,38 persen.

Selain kasus positif, pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Bogor pada Sabtu ini bertambah satu pasien sehingga jumlahnya menjadi 44 pasien.

Kemudian, warga Kota Bogor berstatus orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya berkurang empat, menjadi 46 orang. Warga Kota Bogor berstatus orang tanpa gejala (OTG) jumlahnya bertambah tiga, menjadi 109 orang, demikianSri Nowo Retno.