Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Pekanbaru, bertekat membantu pemerintah setempat mengurangi angka pengangguran di daerah ini.
"Pengangguran tercatat 36 ribu orang dan berbagai langkah dilakukan secara bersama, di antaranya melatih dan menempatkan mereka untuk bekerja ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) formal," kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Pekanbaru, Drs Johny G Worotikan di Pekanbaru, Kamis.
Kemudian, kata Johny, cara kedua yakni melatih atau memberikan bimbingan kepada warga yang belum memiliki pekerjaan untuk membuka usaha kecil menengah serta bekerja sebagai tenaga ahli di sejumlah perusahaan dan industri yang ada di dalam negeri atau dalam provinsi sendiri.
"Kedua langkah dan upaya ini sebenarnya bisa dilakukan untuk mengurangi jumlah pengangguran di Riau yang merupakan masalah serius pemerintah," ujarnya.
Untuk tahun 2011 ini saja, kata dia, pertambahan angka pengangguran di Riau mencapai 18.000 orang lebih.
Kondisi itu, kata Johny, mengetuk hatinya untuk mencoba membantu pemerintah dalam menekan angka pengangguran yang kian membludak.
"Sebenarnya upaya penekanan angka pengangguran ini telah kami mulai sejak tahun 2008, yakni melalui program penempatan TKI ke negara-negara maju seperti Jepang dan Korea.
Namun untuk tahun ini, kami mencoba untuk berinovasi bagaimana agar tenaga kerja, dapat bekerja dan membuka lapangan kerja di daerah sendiri. Saya rasa hal demikian akan jauh lebih bermanfaat," kata Johny.
Selain itu, kata dia, untuk meningkatkan mutu pelayanan penempatan pemerintah, BP3TKI Pekanbaru juga akan sering mengadakan bimbingan teknis (bimtek) yang digelar secara rutin setiap tahunnya.
"Tujuan dari kegiatan ini, adalah untuk meningkatkan pelayanan ke arah yang lebih baik terkait penempatan TKI ke luar negeri yang sejauh ini selalu menuai masalah," demikian Johny G Worotikan.