Pekanbaru (ANTARA) - Seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) mati akibat jerat pemburu di area konsesi hutan tanaman industri perusahaan PT Arara Abadi di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, pada H-5 Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) RiauSuharyono, kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa, menyatakan ada dugaan kuat pelaku penjerat adalah pemburu profesional yang memahami seluk beluk lokasi kejadian.
"Kalau dilihat dari kasusnya, jerat ini dipasang oleh pemburu karena dari sling (kawat) yang digunakan ukurannya besar dan ada umpan untuk harimaunya," katanya.
Ia menjelaskan BBKSDA Riau menerima laporan Humas PT Arara Abadi bahwa ada seekor harimau sumatera liar yang terjerat di area konservasi Distrik Gelombang, Desa Minas Barat, Siak pada Senin (18/5).
Menurut dia, pihak perusahaan mengaku pertama kali mendapat laporan tersebut dari Kepala Desa Minas Barat, yang diberitahu oleh masyarakat saat mencari ikan di sekitar lokasi tersebut.
Menurut keterangan dari PT Arara Abadi dan sumber sumber lainnya, lanjut Suharyono, harimau tersebut diperkirakan sudah terjerat sekitar satu pekansehingga memperparah luka yang ada di kakinya. Jauhnya sumber air dari lokasi harimau yang terjerat menjadi penyebab satwa tersebut mengalami dehidrasi.
Meski begitu, ia mengatakan lokasi harimau terjerat tidak jauh dari Pekanbaru, hanya sekitar dua jam perjalanan darat. Di lokasi konsesi lokasi harimau juga tidak jauh dari akses jalan, hanya sekitar 15 menit berjalan kaki dari tepi jalan perusahaan.
"Sayang harimau sumatera sudah dalam kondisi mati dengan kaki depan kanan terjerat dan sudah dipenuhi lalat dan belatung," katanya.
Suharyono mengatakan area tersebut merupakan wilayah jelajah satwa dilindungi tersebut. "Area tersebut adalah kantong harimau sumatera," katanya.
Tim BBKSDA Riau membawa bangkai harimau tersebut ke Pekanbaru untuk dilakukan nekropsi atau bedah bangkai. Dokter hewan BBKSDA Riau, Danang menyatakan, ketika dibedah perut harimau berisi babi yang menjadi umpan jerat yang dipasang pemburu.
"Diperkirakan usia harimau baru 1-2 tahun, jenskelaminnya jantan," katanya.
Dilihat dari lukanya, diperkirakan harimau tersebut sudah terjerat sekitar lima hari atau lebih dan kondisi lukanya sudah infeksi.
"Kalau dilihat kondisi lukanya itu luka yang sangat dalam dan terbuka, jadi pintu masuk bakteri dan pasti ada infeksi," kata Suharyono.
Hingga kini pihak PT Arara Abadi belum memberikan konfirmasi atas insiden tersebut.
Baca juga: BKSDA Riau evakuasi harimau sumatera di Pelangiran
Baca juga: Harimau Corina alami progres kesembuhan sangat bagus, begini penanganannya
Baca juga: Harimau sumatera yang terjerat di Riau berisiko kehilangan satu kaki, begini sebabnya
Berita Lainnya
Harimau Sumatera muncul di perkebunan warga Desa Batang Duku Bengkalis
09 October 2024 13:53 WIB
BBKSDA Riau kosongkan lokasi harimau Sumatera menyerang manusia
20 August 2024 16:19 WIB
Pekerja bibit akasia di Pelalawan diduga dicakar harimau Sumatera
19 August 2024 14:01 WIB
Empat harimau Sumatera melintasi jalan tanah di Pelalawan viral
08 August 2024 11:02 WIB
Video harimau Sumatera di jalan viral, ini kata BBKSDA Riau
11 July 2024 17:07 WIB
"Kucing-kucingan" harimau sumatra itu berakhir masuk di kandang jebak
06 February 2024 15:07 WIB
Harimau sumatera tampakkan diri di Inhu
04 January 2024 13:23 WIB
BKSDA Jambi berhasil ungkap tiga kasus perdagangan kulit Harimau Sumatera
14 November 2023 12:48 WIB