Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyatakan kondisi Corina, harimau sumatera liar yang terluka parah akibat jerat, kini mengalami progres kesembuhan sangat bagus.
“Per tanggal 13 April 2020, progress kesembuhan luka (harimau) Corina sangat bagus, nafsu makan juga cukup bagus pakan selalu habis,” kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono dalam pernyataan pers kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa.
Harimau sumatera liar yang diberi nama Corina tersebut masih berada di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasrayadi (PR-HSD) Sumatera Barat, tempat satwa liar tersebut menjalani perawatan.
Tim BBKSDA Riau mengevakuasi harimau sumatera liar yang terjerat itu dari kawasan hutan tanaman industri milik perusahaan di Kabupaten Pelalawan pada 29 Maret 2020. Harimau betina tersebut dinamai Corina, karena terjerat saat dunia sedang sibuk menanggulangi wabah akibat virus corona.
Meski kondisi terkini Corina terlihat makin membaik, namun Suharyono mengatakan dua hari belakangan satwa belang itu mengalami gejala flu, ini terlihat dari adanya cairan bening dari hidung.
“Corina sepertinya masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan site PR-HSD. Kondisi cuaca di area sekitar sangat cepat berubah-ubah dan hampir setiap hari turun hujan terlebih sore dan malam hari,” katanya.
Untuk pemantauan kesehatan harimau yang terancam punah itu, maka mulai tanggal 3 April 2020 Corina telah dipindahkan ke kandang karantina untuk perawatan intensif 24 jam selama 14 hari ke depan. Kandang tersebut berukuran 6X12 meter dengan fasilitas bak air untuk berendam, batang kayu untuk bermain dan dipan untuk berbaring.
Di dalam kandang tersebut juga terdapat lampu penghangat untuk menghangatkan badan apabila Corina selesai berendam di bak mandinya. Kebersihan dan keamanan kandang terjaga dengan baik selama 24 jam.
Menurut dia, Corina dapat berjalan dengan menggunakan keempat kakinya, karena walaupun luka kaki kanan depannya sangat dalam hingga ke tulang, namun tendon tidak putus.
“Corina bahkan sering terlihat menjilati lukanya sendiri, ini sifat alami satwa untuk mengobati luka di tubuhnya. Tentu saja injeksi melalui tulup dilakukan oleh Tim medis untuk mempercepat proses penyembuhannya selain obat topical yang disemprotkan dengan spray guna membersihkan belatung di lukanya tersebut,” katanya.
Selain itu, pemberian multivitamin tetap diberikan untuk menjaga kondisi Corina tetap baik. Tim PR-HSD juga menambah lampu penghangat di dekat tempat tidur Corina yang sebelumnya hanya dua menjadi empat buah lampu infrared untuk menjaga kondisi di sekitar tempat tidur Corina tetap hangat.
“Semoga proses penyembuhan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan Corina dapat segera pulih sehingga dapat dilepasliarkan kembali ke habitatnya,” demikian Suharyono.
Baca juga: Harimau sumatera yang terjerat di Riau berisiko kehilangan satu kaki, begini sebabnya
Baca juga: Harimau sumatera yang luka akibat jerat diberi nama Corina, begini penjelasannya
Baca juga: Seekor harimau sumatera dievakuasi dari konsesi HTI di Riau akibat terjerat
Berita Lainnya
Harimau Sumatera muncul di perkebunan warga Desa Batang Duku Bengkalis
09 October 2024 13:53 WIB
BBKSDA Riau kosongkan lokasi harimau Sumatera menyerang manusia
20 August 2024 16:19 WIB
Pekerja bibit akasia di Pelalawan diduga dicakar harimau Sumatera
19 August 2024 14:01 WIB
Empat harimau Sumatera melintasi jalan tanah di Pelalawan viral
08 August 2024 11:02 WIB
Video harimau Sumatera di jalan viral, ini kata BBKSDA Riau
11 July 2024 17:07 WIB
"Kucing-kucingan" harimau sumatra itu berakhir masuk di kandang jebak
06 February 2024 15:07 WIB
Harimau sumatera tampakkan diri di Inhu
04 January 2024 13:23 WIB
BKSDA Jambi berhasil ungkap tiga kasus perdagangan kulit Harimau Sumatera
14 November 2023 12:48 WIB