Sebanyak 21.000 lebih rumah warga tergenang akibat banjir di Kabupaten Bandung

id Berita hari ini, berita riau terbaru,berita riau antara, banjir

Sebanyak 21.000 lebih rumah warga tergenang akibat banjir di Kabupaten Bandung

Pengendara sepeda motor melintasi jalan yang tergenang akibat banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

Bandung (ANTARA) - Banjir yang terjadi akibat hujan deras pada Jumat (1/5) malam menyebabkan 21.000 lebih rumah warga di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Enjang Wahyudin di Bandung, Sabtu, mengatakan bahwa banjir meliputi wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Baleendah, dan Kecamatan Bojongsoang.

Baca juga: Jembatan di jalan Banten-Jawa Barat terputus akibat hujan deras

Menurut pantauan tim BPBD Kabupaten Bandung pada Sabtu dini hari, hingga pukul 05.00 WIB genangan air paling tinggi terjadi di Kecamatan Baleendah, dengan tinggi muka air berkisar 20 cm hingga 220 cm.

Banjir menyebabkan 7.907 rumah warga, tujuh sekolah, dan 35 tempat ibadah tergenang, berdampak pada 33.525 warga di Kecamatan Baleendah.

Di Kecamatan Dayeuhkolot, banjir meliputi Desa Dayeuhkolot, Desa Citereup, dan Desa Pasawahan, menimbulkan genangan setinggi hingga dua meter.

Banjir juga meliputi wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, menyebabkan 7.167 rumah warga, delapan tempat ibadah, 20 sekolah, dan tujuh fasilitas umum tergenang dan memaksa 33 keluarga mengungsi.

Menurut BPBD, jumlah warga yang terdampak banjir di Kecamatan Dayeuhkolot sebanyak 26.078 orang.

Selain itu, banjir menyebabkan 6.814 rumah warga tergenang di Kecamatan Bojongsoang, tempat 21.758 warga menghadapi dampak banjir dan tidak kurang dari 1.710 warga harus mengungsi akibat banjir.

Banjir juga menggenangi Jalan Raya Banjaran, Jalan Raya Ciparay, dan Jalan Raya Dayeuhkolot dengan tinggi mulai dari satu sampai satu setengah meter.

Enjang mengatakan tim BPBD berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan yang terdampak banjir untuk membantu korban banjir dan mendata dampak banjir.

"BPBD juga membuka posko di lapangan dan sebagian personel terus melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir," katanya.

Baca juga: Pengungsi banjir Poso bertahan di tempat ibadah

Baca juga: Waduh, 30 jalan di Jakarta Timur terendam banjir. Begini penjelasannya


Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi