Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Pemerintah Kota Dumai, Provinsi Riau, menambah empat alat berat jenis ekskavator dari satu sebelumnya untuk mempercepat perbaikan saluran air guna mengatasi bencana banjir yang membuat ribuan rumah warga Dumai terendam, Kamis sore.
Wali Kota Dumai H Khairul Anwar mengatakan, penambahan alat berat sengaja dilakukan agar air yang menggenangi ribuan rumah warga cepat mengering.
"Sudah terlalu lama warga menderita akibat banjir ini. Solusi ini diharapkan dapat meringankan beban derita warga yang menjadi korban banjir," kata Khairul.
Wali kota menjelaskan, saat ini sudah lima alat berat yang di datangkan. Sejumlah alat berat ini merupakan sumbangsih dari sejumlah perusahaan yang beroperasi atau berdomisili di Kota Dumai seperti Pertamina dan lainnya.
"Secepatnya masalah banjir ini selesai. Alat berat nantinya akan terus melakukan perbaikan-perbaikan hingga air yang tergenang di rumah warga dan jalan-jalan utama surut bahkan kering," katanya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai, Zainal Abidin, menambahan, perbaikan drainase saat ini nantinya akan di desain permanen.
"Semua pihak sudah kami koordinasikan termasuk perusahaan-perusahaan yang membantu mendatangkan alat berat ini," kata Zainal.
Upaya kilat yang dilakukan pemerintah bersama wakil rakyat dan perusahaan kata Zainal merupakan gerak cepat yang sudah sepantasnya dilakukan.
"Masyarakat kami minta juga jangan sampai resah, jika ada yang sakit, kami bersama pemerintah juga menyediakan tempat bagi warga yang tengah menderita sakit. Pos kesehatan sementara yakni di Kantor Parta Amanat Nasional (PAN)," ujar Zainal.
Pengamatan ANTARA, lima alat berat yang di datangkan oleh pemerintah dan perusahaan itu terus melakukan penataan drainase di lima titik yang berbeda.
Aktivitas alat berat tersebut menyedot perhatian ratusan warga sekitar. Sementara beberapa aparat kepolisian bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terus melakukan pengamanan dan pengaturan laju arus lalu lintas di sekitar wilayah yang terendam banjir.