Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mengusulkan adanya extra benefit atau stimulus tambahan bagi sektor pariwisata yang dinilai paling terdampak oleh pandemi Virus Corona baru (COVID-19).
Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melalui video conference di Jakarta, Kamis (26/3).
Baca juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan Kota Tegal hanya "local lockdown"
Rakor diikuti pula oleh Menko Perekonomomian Airlangga Hartarto, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, serta Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Destri Damayanti.
Wishnutama memandang perlu diberikan benefit khusus, semisal pengurangan pajak bagi hotel dan restoran yang tidak memutus hubungan kerja dengan para karyawannya.
"Terkait dengan Kartu Pra-Kerja kami menyarankan, ini diprioritaskan kepada karyawan yang mengalami PHK. Jadi untuk Kartu Pra-Kerja yang training bisa dialihkan ke tahun depan, apalagi mengingat kondisi seperti saat ini," ujar Wishnutama dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Sementara itu, Menko Airlangga menjelaskan pemerintah telah menyiapkan berbagai skema seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT), stimulus fiskal untuk membantu sektor pariwisata, dan juga Program Kartu Pra-Kerja sebagai Social Safety Net bagi masyarakat yang paling terdampak.
"Untuk stimulus fiskal tahap kedua, beberapa pasal seperti pasal 21 dan 25 Itu di-extend ke sektor pariwisata. Kita juga sudah siapkan BLT untuk masyarakat kita yang paling terdampak, kemudian untuk Kartu Pra-Kerja juga sudah dialihkan untuk benefit bagi yang mengalami pemutusan hubungan kerja," jelasnya.
Menurut Bank Indonesia, kondisi saat ini lebih kompleks dibandingkan dengan kondisi tahun 2008, di mana pada saat itu dunia juga diterpa krisis ekonomi global.
Namun, BI tetap memprioritaskan di bidang kesehatan masyarakat, jaring pengaman sosial, dan juga terus berupaya menstabilkan sektor keuangan.
"Kita fokus ke penanganan kesehatan masyarakat, kemudian kepada program social safety net, karena ini berdampak sangat luar biasa bagi masyarakat. BI juga terus berusaha menstabilkan sektor keuangan, dengan cadangan devisa kita yang jumlahnya juga cukup besar," kata Deputi Senior Gubernur BI Destri Damayanti.
Baca juga: Pemkab Pati lacak warga yang punya riwayat kontak dengan almarhum Imam Suroso
Baca juga: Pemain Spanyol gantung sepatu untuk perangi COVID-19, begini kisahnya
Pewarta : Ade irma Junida
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB