Pekanbaru (ANTARA) - Bisnis layanan “marine service” PT Pelindo 1 (Persero) di Pelabuhan Sei Pakning, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, mengalami pertumbuhan dalam dua tahun terakhir yang sejalan dengan penerapan sistem terpadu yang memperingkas waktu tunggu kapal.
“Pelabuhan Sei Pakning telah menerapkan sistem Indonesia Gateway Master Terminal atau IGMT, yaitu sistem operasi terminal multiguna yang tersistemasi, terintegrasi dan ‘realtime’ secara online dalam menghadapi perkembangan industri, sehingga dapat menunjang pertumbuhan usaha dan industri sekitar,” kata GM Pelindo 1 Cabang Sei Pakning, Al Abrar pada kegiatan “Port Community Pelindo 1”, di Kota Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan peningkatan bisnis “marine service” perusahaan plat merah itu ditunjukan dengan meningkatnya trafik kapal yang dilayani oleh pelabuhan Sei Pakning setiap tahunnya. Pada 2017 Pelindo Sei Pakning hanya melayani 743 panggilan kapal, meningkat jadi 1.031 pada 2018, dan meningkat lagi pada 2019 mencajadi 1.161 panggilan kapal.
Ia mengatakan penerapan sistem IGMT juga dibareng dengan penggunaan sumber daya manusia pandu yang profesional sehingga bisa mencapai “zero waiting time”.
Pelabuhan Sei Pakning berada di Selat Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau. BUMN layanan kepelabuhan tersebut menempatkan fasilitas dermaga pandu sepanjang 60 meter, dua unit kapal pandu, 12 orang SDM pandu, penerapan ISPS Code serta memiliki kantor kawasan di Pelabuhan Bengkalis.
Bisnis utama Pelabuhan Sei Pakning adalah pelayanan “marine service” yang dimulai dari Pilot Station yang berada di Selat Morong menuju area “ship to ship” di Sei Pakning, Pelabuhan Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Pertamina, Pelabuhan Umum Tanjung Buton dan TUKS Futong milik PT RAPP.
Direktur SDM Pelindo 1, M. Hamied Wijaya, yang hadir dalam acara tersebut mengatakan semua pihak untuk bisa memanfaatkan peran pelabuhan secara maksimal guna mempercepat pertumbuhan ekonomi regional maupun nasional. Kegiatan “Port Community” yang menghadirkan semua pemangku kebijakan sektor industri hingga instansi terkait bidang kepelabuhan, diharapkan mampu meningkatkan koordinasi untuk mendukung kegiatan usaha dan industri sekitar.
“Pelabuhan tak bisa lepas dari industri, begitu juga industri memerlukan pelabuhan. Kepelabuhanan dan industri ini akan dorong ekonomi daerah,” katanya.
Pada acara tersebut Pelindo 1 juga menyerahkan bantuan secara simbolis program kemitraan bina lingkungan untuk masyarakat Sei Pakning berupa bantuan pelestarian mangrove dan wisata serta bantuan pembangunan asrama panti asuhan Al-Fajar.
Baca juga: Begini cara Pelindo I waspadai penyebaran Covid-19
Baca juga: Pelindo I Tembilahan siap jalin kerjasama pengoperasian Pelabuhan Parit 21 Tembilahan
Baca juga: Ekspor CPO melalui Pelabuhan Dumai capai 4,75 juta ton, terbesar di Sumatera
Berita Lainnya
Pelindo Tembilahan kenalkan industri pelabuhan kepada pelajar SMK
17 September 2024 20:07 WIB
Pelindo: Ibu Kota Nusantara dongkrak kinerja Pelabuhan Tanjung Perak 14,8 persen
20 August 2024 14:45 WIB
Pelindo diharapkan bisa tingkatkan fasilitas Pelabuhan Tanjung Harapan di Meranti
11 July 2024 12:26 WIB
Pelabuhan Pelindo SPMT Dumai pengekspor CPO terbesar Indonesia
25 May 2024 19:33 WIB
Pelindo Lampung komitmen meningkatkan pengelolaan pelabuhan ramah lingkungan
05 March 2024 16:33 WIB
Entitas usaha Pelindo siapkan Rp150 miliar untuk tambah dua kapal di 2024
30 November 2023 15:34 WIB
Pelindo perkuat kewirausahaan berorientasi ekspor melalui program pelatihan gedor ekspor
23 November 2023 16:39 WIB
Pelindo gandeng operator pelabuhan di kawasan ASEAN untuk turunkan biaya logistik
14 November 2023 13:54 WIB