Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 Samarinda segera memasang alat sensor untuk mencegah risiko tertabraknya jembatan di masa mendatang sebagai respons atas insiden tertabraknya Jembatan Mahakam oleh tongkang pada Sabtu (26/4).
"Langkah ini diinisiasi Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), meliputi pemasangan sensor kecepatan arus, ketinggian permukaan air dan ketinggian muatan kapal, yang diharapkan dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas di perairan Sungai Mahakam," ungkap General Manager Pelindo Regional 4 Samarinda Kapten (Capt) Suparman saat dikonfirmasi di Samarinda, Senin.
Pelindo menyatakan kesiapan untuk membantu menuntaskan penanganan insiden tongkang BG Azamara 3035 milik PT SKA yang hanyut dan menabrak Jembatan Mahakam pada Sabtu (26/4) sekitar pukul 23.00 Wita.
Pihaknya menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian tersebut dan menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung proses evakuasi hingga tuntas.
Selain itu, koordinasi intensif juga dilakukan dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kepolisian, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Otoritas Pelabuhan, serta instansi pemerintah daerah. Sinergi ini bertujuan untuk memastikan penanganan insiden berjalan lancar, tepat sasaran dan tuntas.
Capt Suparman mengklarifikasi bahwa insiden terjadi di luar jam operasional pelayanan Pelindo Regional 4 Samarinda yang berakhir pada pukul 17.00 Wita.
Kendati demikian, respons cepat tetap diutamakan dengan mengerahkan sumber daya dan personel untuk membantu proses evakuasi di lokasi kejadian.
Selain rencana pemasangan sensor, Pelindo Samarinda juga meningkatkan upaya sosialisasi kepada seluruh pengguna jasa pelabuhan dan operator kapal.
Sosialisasi itu menekankan pentingnya mematuhi prosedur keselamatan dan melakukan koordinasi dengan pihak pelabuhan, terutama untuk aktivitas pelayaran di luar jam pelayanan aktif.
Sementara itu, Senior Vice President Sekretaris Perusahaan Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) Tubagus Patrick menambahkan kronologi penanganan insiden dari sisi Pelindo.
Pihaknya menerima informasi dari agen PT Samudera Karunia Abadi (PT SKA) pada pukul 23.50 Wita dan langsung bergerak cepat.
"Pukul Minggu (27/4) pukul 00.05 Wita kami mengerahkan dua unit kapal tunda yaitu TB Sungai Sepaku dan TB Herlin 19 untuk menahan tongkang BG Azamara 3035 agar tidak hanyut dan agar tidak mengenai jetty Pertamina dan kapal lainnya," jelas Tubagus Patrick.
Selanjutnya, TB Herlin 19 bersama TB Sea Lion 05 milik PT SKA membantu menambatkan kapal tongkang di dekat Masjid Jami' Karang Asam, Samarinda.
Proses evakuasi berhasil diselesaikan pada pukul 04.30 Wita dengan memindahkan tongkang ke lokasi yang aman.
Baca juga: PT Pelindo akan kirim tim survei terkait usulan pembangunan Pelabuhan Jepara
Baca juga: Pelindo Tembilahan komit dorong pengembangan Pelabuhan Samudera Kuala Enok