Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta Senin sore ditutup menguat seiring positifnya mayoritas mata uang regional Asia.
Rupiah ditutup menguat 33 poin atau 0,24 persen menjadi Rp13.660 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.693 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah menguat jelang pengumuman The Fed
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan kebijakan Bank Sentral China People's Bank of China (PBoC) yang mengucurkan dana ke pasar keuangan, membantu rupiah bergerak menguat Senin ini.
"Tindakan Bank Sentral China menyuntikkan dana ke pasar keuangan sebesar 200 miliar yuan membantu memberikan sentimen positif ke aset berisiko termasuk rupiah, di tengah kekhawatiran terhadap Virus Corona yang bisa mendorong pelambatan ekonomi," ujar Ariston.
Sebelumnya PBoC menyuntikkan dana ke pasar keuangan melalui fasilitas pinjaman jangka menengah dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah.
Menurut Ariston, rupiah pada pekan ini masih berpeluang menguat menuju Rp13.600 per dolar AS di tengah sentimen wabah COVID-19.
Rupiah pada Senin pagi dibuka menguat di posisi Rp13.678 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.660 per dolar AS hingga Rp13.692 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp13.693 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.707 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah menguat jadi Rp14.210 per dolar AS
Baca juga: Pascapemilu 2019, kurs rupiah langsung menguat 75 poin
Pewarta : Citro Atmoko