Organ Sapi Di Dumai Dijual Dengan Harga Variatif

id organ sapi, di dumai, dijual dengan, harga variatif

Dumai, 13/4 (ANTARA) - Berbagai jenis organ sapi di sejumlah pasar tradisional Kota Dumai, Riau, dijual dengan harga variatif, untuk daging dijual Rp70.000/kilogram (kg), hati Rp48.000/kg, dan tulang cincang seharga Rp18.000/kg.

Menurut pedagang di pasar tradisional Pulau Payung Dumai, Rabu, harga tiga jenis organ sapi tersebut cenderung normal.

Begitu juga dengan ekor sapi yang dijual seharga Rp22.000/ekor, otak sapi Rp24.000/buah, tulang kepala Rp38.000/kg, dan betis sapi yang dijual seharga Rp60.000-64.000/tungkai.

"Semua bagian sapi itu dijual dengan harga yang variatif dan sejak beberapa hari terakhir ini cendrung normal atau stabil," kata Fitrah, pedagang daging di Pasar Pulau Payung.

Ia menjelaskan, harga berbagai organ sapi tersebut pada pekan sebelumnya sempat mengalami lonjakan harga cukup signifikan atau diatas Rp2.000 dari harga biasanya.

"Kondisi itu sempat membuat pasar daging disini sepi karena kebanyakan masyarakat mengalihkan pola makannya ke daging ayam yang memang jauh lebih murah," katanya.

Pedagang daging sapi di pasar tradisional Dock Kota Dumai, Irawan, mengatakan, pemisahan organ sapi yang kemudian dijual dengan harga variatif merupakan kebiasaan banyak pedagang daging di Dumai.

"Cara ini kita lakukan untuk menarik daya beli masyarakat yang lebih suka memilih-milih. Terutama bagi para pengusaha rumah makan," katanya.

Menurut dia, pemisahan organ tubuh sapi tersebut juga terbukti merangsang minat beli masyarakat untuk mengonsumsi daging sapi sesuai selera.

"Jika masyarakat ingin memasak soup, biasanya lebih suka membeli tulang cincang dan buntut sapi. Sementara bagi masyarakat yang ingin memasak dendeng, maka mereka lebih memilih daging," jelasnya.

Penelusuran ANTARA, dari lebih lima pasar yang ada di Dumai, meliputi Pasar Pulau Payung, Dock Yard, Pasar Senggol, dan Pasar Sukajadi, serta Pasar Purnama, kebanyakan pedagang daging sapi menutup lapaknya tidak lebih dari pukul 10.00 WIB.

Hal ini dilakukan karena stok daging yang minim, sehingga berbagai jenis organ sapi yang dijajakkan banyak pedagang disana begitu cepat ludes.

Seorang pedagang daging di Pasar Sukajadi, Fitrah, mengatakan, kebanyakan pedagang daging seperti dirinya yang membuka lapak di pasar-pasar tradisional Kota Dumai hanya mendapat jatah maksimal satu:dua atau satu sapi untuk dua pedagang.

"Kondisi ini disebabkan pasokan sapi dari Lampung dan Sumatera Barat yang memang terbatas. Terkadang bayak dari kami juga tidak kedapatan jatah," imbuhnya.