Bulog Riau-Kepri miliki stok beras 19.000 ton lebih

id Bulog,bulog riau, bulog riau kepri,beras riau

Bulog Riau-Kepri miliki stok beras 19.000 ton lebih

Arsip stok beras Bulog. (ANTARA/Aprionis)

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) memiliki stok beras 19.000 ton lebih pada posisi minggu ke dua Desember 2019.

"Stok beras kita jumlah tepatnya 19.999.457 kilogram," kata Kepala Bulog Riau -Kepri Abdul Muis S Ali kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Abdul Muis S Ali menjelaskan stok 19.000 ton lebih ini cukup untuk persediaan beras masyarakat hingga tahun depan.

"Stok itu disimpan pada gudang-gudang Bulog di kabupaten/kota se-Riau dan Kepulauan Riau," ujar Abdul Muis S Ali.

Ia memperkirakan jumlah tersebut akan jadi ketahanan stok Bulog Riau-Kepri hingga 12 bulan ke depan, untuk kebutuhan masyarakat.

Abdul Muis S Ali menjelaskan dengan stok tersebut Bulog yakin kebutuhan beras baik untuk golongan anggaran maupun kebutuhan lainnya di Riau hingga awal tahun depan, termasuk keperluan bantuan bencana aman.

Karenanya, ia menghimbau masyarakat tidak perlu kuatir, apalagi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru diperkirakan akan ada peningkatan permintaan.

"Bulog juga akan operasi pasar guna stabilisasi harga beras agar tidak naik," tuturnya.

Ia menambahkan sejauh ini harga beras kualitas premium dan medium relatif stabil di wilayah setempat. Beras medium masih diecer Rp9.800/kg dan premium Rp11.000/kg.

Untuk beras Bulog bisa diperoleh masyarakat di pasar tradisional melalui penjualan mitra dan Rumah Pangan Kita (RPK) serta Toko Pangan Kita (TPK) sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Stabilnya harga beras di Riau dipicu oleh cukupnya pasokan beras di pasaran baik yang distribusinya oleh Bulog, maupun oleh pedagang komersial.

"Bahkan kini di beberapa kabupaten di Riau justru sedang panen padi sehingga stok beras cukup dan mampu mengimbangi permintaan. Belum lagi banyaknya beras luar yang masuk ke pasar Riau dari provinsi tetangga seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara lewat perdagangan bebas. Ini mampu memenuhi permintaan untuk kalangan khusus yang menyukai jenis pera kualitas super," pungkasnya.

Baca juga: Stok beras Kampar 2.000 ton aman pascabanjir Rohul

Baca juga: Bulog Riau miliki stok beras 21.000 ton hingga akhir 2019