Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Perum Bulog kembali menyalurkan bantuan pangan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) setelah sebelumnya sempat dihentikan sementara pada masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebagai upaya untuk menghindari adanya politisasi terhadap program tersebut.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa penyaluran bantuan pangan beras kali ini dilaksanakan di Kantor Pos mengingat saat ini kantor-kantor kelurahan digunakan untuk keperluan pemilu.
"Pagi ini kita mulai lagi penyaluran bantuan pangan (beras) 10 kg ke masyarakat yang dilaksanakan di Kantor Pos Sukasari, Bogor yang kebetulan jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari rumah saya,” kata Bayu.
Bayu memantau langsung penyaluran bantuan beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat.
Dia menyampaikan bahwa khusus hari ini pelaksanaannya dibagikan melalui Kantor Pos karena sebagian kelurahan-kelurahan tempat penyaluran bantuan pangan masih menangani kotak-kotak suara setelah pemilu.
"Selanjutnya pelaksanaannya akan kembali lagi nanti di kelurahan,” ujar Bayu.
Bayu juga menegaskan penyaluran kembali bantuan pangan beras pasca pemilu merupakan bukti bahwa program tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu.
"Sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan,” tegas Bayu.
Bantuan pangan merupakan salah satu instrumen pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas harga beras yang sedikit mengalami kenaikan karena belum masuk musim panen.
Wawan (67) warga Kelurahan Muarasari Bogor, salah satu penerima manfaat, menuturkan dirinya merasa terbantu dengan adanya bantuan pangan beras tersebut karena tidak kesulitan lagi ketika harus mencari beras untuk meringankan kebutuhan pangan keluarganya.
"Alhamdulillah Pak, dengan adanya bantuan pangan beras ini saya merasa terbantu sekali karena tidak perlu susah-susah cari beras lagi pak,” kata Wawan.
Baca juga: Bapanas sebut program bantuan pangan beras untuk kendalikan harga
Baca juga: Pengamat nilai bantuan pangan beras mampu tekan permintaan dan harga beras
Berita Lainnya
Lemkapi minta seluruh kapolda bantu Kementan untuk capai swasembada pangan
27 April 2024 16:32 WIB
Nicholas Saputra mengaku belajar banyak dari serial "Secret Ingredient"
27 April 2024 16:03 WIB
LPAI serukan pemerintah blokir gim daring yang mengandung unsur kekerasan
27 April 2024 15:50 WIB
Ganda putri Lanny/Ribka gandakan keunggulan Indonesia atas Hong Kong
27 April 2024 15:40 WIB
Oppo A60 hadir dengan Snapdragon 680 dan kamera utama 50 MP
27 April 2024 15:33 WIB
Tim SAR perluas pencarian penumpang yang jatuh dari KMP Reinna
27 April 2024 15:27 WIB
Anies Baswedan hormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
27 April 2024 15:14 WIB
Houthi akui anggotanya serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
27 April 2024 15:07 WIB