Jakarta (ANTARA) - Penyanyi solo wanita Taylor Swift mengaku dilarang menampilkan lagu-lagu medley populernya dalam ajang American Music Awards 2019. Larangan itu disampaikan CEO Big Machine Records, Scott Borchetta dan Scooter Braun, kepada Swift.
Dikutip E! Online, Jumat, Swift membagi tulisan panjang bertajuk "Don't know what else to do" melalui sebuah unggahan di akun-akun media sosialnya.
Baca juga: Taylor Swift mengaku khawatir tak bisa buat lagu sedih lagi
"Aku akan mendapatkan penghargaan artist of the decade dalam AMA dan sudah berencana untuk melakukan medley hit saya sepanjang dekade dalam acara itu," ujar Swift.
"Namun, Scott Borchetta dan Scooter Braun sekarang mengatakan saya tidak diizinkan untuk menampilkan lagu-lagu lamaku di televisi. Mereka mengklaim akan merekam ulang musikku dan aku tidak diizinkan hingga tahun depan," kata pelantun lagu "22" itu.
Swift juga tengah membuat film dokumenter perjalanan karirnya bersama Netflix. Tapi lagi-lagi, kedua petinggi labelnya itu menolak penggunaan lagu-lagu lamanya untuk proyek film tersebut.
Scott dan Scooter juga disebut memberikan ancaman bagi Swift apabila dia buka mulut dan tidak mengindahkan perintah dua petinggi Big Machine Records tersebut.
Swift berharap kejadian yang menimpanya itu dapat menggugah kesadaran musikus dan petinggi label lain guna memberikan kebebasan terhadap seniman.
"Pesan yang dikirim (oleh Scott dan Scooter) sangat jelas: Jadilah gadis kecil yang baik dan tutup mulut, atau kau akan dihukum. Itu hal yang salah. Mereka tidak melakukan apa pun untuk menciptakan lagu dan hubungan yang aku miliki dengan penggemarku," katanya.
Swift menambahkan telah berupaya secara pribadi bersama timnya untuk tetap membawakan lagu-lagu lamanya. Tapi, langkah itu belum membuahkan hasil.
Dia berharap para penggemarnya terus memberikan dukungan kepadanya agar dapat terus berkarya dan menampilkan musiknya.
"Aku cinta kalian. Dan kupikir, kalian harus tahu apa yang sedang terjadi," katanya.
Baca juga: Taylor Swift umumkan akan gelar tur kembali tahun depan
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Berita Lainnya
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB