Palembang (ANTARA) - Provinsi Sumatera Selatan meminta tambahan unit helikopter pembom (waterbombing) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten yang telah mengakibatkan kabut asap pekat dalam beberapa hari terakhir.
Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumatera Selatan yang sekaligus menjabat sebagai Danrem 044/Garuda Dempo Kolonel Arh Sonny Septiono di Palembang, Selasa, mengatakan, sebanyak delapan unit helikopter yang disiagakan di Sumsel dinilai kurang memadai untuk mengatasi situasi terkini.
Baca juga: Satgas: Tiga heli pemadam karhutla dipindahkan dari Riau. Begini penjelasannya
Sebelumnya, berdasarkan data yang bersumber dari Satelit Lapan diketahui jumlah titik panas di Sumatera Selatan melonjak tajam, Senin (14/10), yakni berjumlah 723 titik atau menjadi yang tertinggi dalam periode kemarau tahun ini. Sementara pada Selasa (15/10) sudah berkurang menjadi 415 titik.
“Kami (Satgas) sudah minta tambahan ke pemerintah pusat, rencananya akan ditambah 2 unit. Dan jika diperlukan lagi akan ditambah lagi,” kata Sonny yang dijumpai setelah kegiatan shalat meminta hujan (istisqa) bersama personel satgas di halaman Pesantren Aulia Cendekia, Palembang.
Ia mengatakan armada tambahan tersebut sangat mungkin dipenuhi karena sejumlah provinsi rawan bencana karhutla sudah mengalami hujan pada pekan ini. Sementara, wilayah Sumatera Selatan menjadi satu-satunya daerah di Sumatera yang belum hujan.
“Saat ini yang terpantau masih ada karhutla, di Sumsel dan di sebagian Kalimantan. Harapannya, helikopter bisa ditambah di sini (Sumsel),” kata dia.
Ia mengatakan saat ini, terdapat delapan unit helikopter waterbombing di Palembang, dan dari delapan unit tersebut yang bisa beroperasi setiap hari hanya lima unit mengingat tiga unit lainnya biasanya mengalami masa pemeliharaan secara bergantian.
“Saya menilai paling tidak ada 10 unit helikopter yang beroperasi di Sumsel setiap harinya untuk mengatasi kondisi ini. Jika ada 10 unit, maka saya bisa plot 5 unit ke Ogan Komering Ilir, 3 unit di Musi Banyuasin dan sisanya ke daerah-daerah rawan lainnya,” kata dia.
Ia mengatakan, selain helikopter milik pemerintah, Satgas Penanggulangan Karhutla di Sumsel juga dibantu pemadaman dari udara oleh APP Sinar Mas yang mengerahkan lima unit helikopter waterbombing.
"Unit helikopter milik perusahaan Hutan Tanam Industri itu melakukan pemadaman di luar areal konsesinya, dan sekaligus pembasahan di dalam areal konsesinya supaya tidak mudah terbakar. Kami sangat mengapresiasi upaya dari perusahaan ini," kata dia.
Bukan hanya helikopter pembom air yang diminta untuk ditambah, ia juga berharap ada penggantian pesawat dari jenis CN ke jenis Herkules untuk digunakan mengangkut garam dalam rangka penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca.
Pesawat jenis CN hanya mampu mengangkut sekitar 2,4 ton garam untuk sekali terbang, sementara pesawat Herkules bisa dua kali lipat. Selain itu, dengan menggunakan pesawat Herkules diharapkan dapat lebih luas daya jelajahnya mengingat areal yang terbakar sulit dijangkau melalui akses darat.
“Upaya pemadaman dari udara ini terus dilakukan karena Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan bahwa hujan baru turun di Sumsel pada awal November atau lebih kurang 15 hari lagi,” kata dia.
Baca juga: Kebakaran lahan dekati konsesi Sinar Mas
Baca juga: Konflik gajah Sumatera dengan manusia di Riau meningkat akibat kebakaran Tesso Nilo
Pewarta : Dolly Rosana
Berita Lainnya
Kontrol gula darah penting dilakukan usai Lebaran agar terhindar dari diabetes
20 April 2024 17:04 WIB
Barbados secara resmi akui Palestina sebagai negara
20 April 2024 16:47 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno tawarkan melukat ke 35 ribu peserta WWF-10 di Bali
20 April 2024 16:38 WIB
Ini strategi awal PalmCo pasca efektif KSO dan kelola perkebunan sawit terluas di dunia
20 April 2024 16:29 WIB
Ini lagu-lagu TVXQ! yang paling ditunggu penggemar malam nanti
20 April 2024 16:24 WIB
Kemensos RI umumkan buka 40.839 formasi ASN tahun ini
20 April 2024 16:16 WIB
Xiaomi telah luncurkan pembaruan HyperOS ke seri Redmi Note 13 di India
20 April 2024 16:07 WIB
Kemensos gandeng TNI AL untuk salurkan bantuan korban erupsi Gunung Ruang
20 April 2024 15:58 WIB