Pekanbaru (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau mengimbau kepada masyarakat, terutama beragama muslim agar waspada dengan adanya informasi penyebaran ajaran Islam menyesatkan dengan tidak mewajibkan salat wajib serta membaca Alquran.
"MUI sudah keluarkan fatwa 10 aliran sesat. Salah satunya ajaran Islam tapi tidak wajib salat. Itu jelas menyimpang," kata Sekretaris MUI Riau Zulhusni Domo kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.
Untuk itu, ia pun meminta kepada masyarakat agar lebih hati-hati apabila menerima ajaran menyimpang tersebut dan tidak sungkan melaporkan kepada pihak berwajib.
Kota Pekanbaru dikejutkan dengan keberadaan adanya ajaran menyimpang. Aliran sesat itu bernama Ilmu Pelindung Kehidupan. Penganutnya mengaku beragama Islam, namun mereka menyatakan diri tidak harus melakukan salat wajib dan membaca kitab suci Alquran.
Aliran sesat itu dilaporkan oleh masyarakat ke pemerintah. Saat ini intelijen Kejaksaan Negeri Pekanbaru yang tergabung dalam tim pengawasan aliran kepercayaan masyarakat dan aliran kepercayaan (Pakem) tengah melakukan penyelidikan.
Selain meminta masyarakat waspada, MUI Riau juga meminta kepada pihak terkait untuk melakukan penindakan. Kemudian, MUI Riau juga dalam waktu dekat akan menyambangi tim Pakem untuk memberikan masukan dan mengambil langkah yang diperlukan.
Terpisah, Ketua MUI Provinsi Riau Prof DR M Nazir Karim menjelaskan, terkait ini, perlu adanya pendalaman dan diteliti lebih lanjut.
"Kalau kita ada itu komisi yang meneliti soal itu, Komisi Fatwa serta Pengkajian dan Penelitian. Jadi nanti tim ini akan turun, tidak boleh kita hukum dulu. Karena nanti akan ada fatwanya," ujarnya.
Kalau memang menyimpang disebutkan Nazir, maka pihaknya akan secara tegas menyatakan menyimpang. Atau jika masih tergolong penyimpangan ringan, maka akan dilakukan upaya persuasif. Bisa dengan berdialog, atau dengan cara lainnya.
"Jadi begitu mekanisme yang biasa kita lakukan untuk menangani hal semacam itu," bebernya.
Baca juga: Kejari Pekanbaru temukan indikasi tiga kepercayaan menyimpang
Nazir menyatakan, aliran-aliran terindikasi menyimpang yang kemungkinan ada di kota Pekanbaru, kebanyakan dibawa oleh pihak pendatang dari luar. Untuk itu Nazir mengimbau, guna menghindari potensi terpapar ajaran dari aliran semacam ini, masyarakat diminta untuk berhati-hati dan waspada.
"Jangan mempercayai orang-orang yang tidak kredibel dalam mengajarkan agama. Dia tidak ustaz, mubaligh, atau ulama yang dikenal, jangan mudah diterima," ujarnya.
Yang terpenting kata Nazir, yakni meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan. "Belajarlah pada ustaz atau mubaligh yang memang diakui kesahihannya. Banyak yang ada di bawah IKADI, IKMI, MDI, Muhammadiyah, NU, banyak lembaga dakwah yang memang kita bina," paparnya.
Berita Lainnya
Jumat curhat, Kapolda Riau tampung keluhan masyarakat Kampar dari judi online hingga aliran sesat
20 October 2023 16:57 WIB
Ajarkan Pengikutnya Merusak Al-quran, Penyebar Aliran Sesat Akhirnya Ditanggap Polisi
29 August 2018 14:10 WIB
MUI Kuansing Lakukan Pendataan Terhadap Titik Rawan Aliran Sesat
19 November 2017 17:05 WIB
MUI Rohil Temukan 2 Jamaah Wanita Diduga Aliran Sesat
25 February 2016 15:32 WIB
Polantas Pekanbaru Amankan Remaja dari Medan Mau Gabung Aliran Sesat
20 February 2016 12:01 WIB
Polisi: Pembunuhan Berantai Pekanbaru Belum Tentu Aliran Sesat
09 August 2014 13:29 WIB
Waspadai Aliran Sesat Berlabel Thariqat Naqsabandiyah
25 January 2010 22:14 WIB
Tom Lembong ditahan di Rutan Salemba
30 October 2024 5:48 WIB