Pekanbaru (ANTARA) - Intelijen Kejaksaan Negeri KotaPekanbaru yang tergabung dalam tim pengawasan aliran kepercayaan masyarakat dan aliran kepercayaan (Tim PAKEM) menemukan indikasi keberadaan tiga aliran menyimpang di Ibu Kota Provinsi Riau tersebut.
"Ada ajaran yang mengajarkan tidak harus salat dan baca Alquran. Ada juga ajaran mirip umat kristiani tapi tidak percaya Natal dan Salib," kata Kepala Sub Seksi A Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru Yopentinu Adi Nugraha kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
Ia menjelaskan aliran pertama bernama Ilmu Pelindung Kehidupan. Aliran itumasih berusaha diidentifikasi oleh Tim PAKEM melibatkan Intelijen Kejaksaan, Badan Intelijen Negara (BIN) Kota Pekanbaru, Kodim 0313 Pekanbaru, Forum Umat Kerukunan Beragama (FKUB), Kesbangpol hingga Kementerian Agama Pekanbaru.
Dia mengatakan aliran itu menyimpang jauh dari ajaran agama Islam. Aliran tersebut disebarkan dengan kedok membuka pengobatan alternatif di suatu tempat di Kota Pekanbaru. Setiap ada pasien yang datang, selanjutnya diajarkan untuk tidak perlu melaksanakan salat wajib atau membaca Alquran.
Yopen, begitu sapaan akrab pria itu, menjelaskan aliran tersebut dilaporkan oleh masyarakat baru-baru ini. Dan kini, para intelijen yang tergabung dalam tim PAKEM masih berusaha melakukan penyelidikan untuk menindaklanjuti laporan itu.
Menurut dia, langkah itu perlu dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi konflik di tengah masyarakat. Ketika disinggung jumlah penganut ajaran menyimpang itu, dia mengaku belum mendapat data detail. Akan tetapi, dia memastikan aliran itu baru sebatas disebarkan oleh individu yang kemudian dilaporkan masyarakat ke pemerintah.
"Data sementara, dia individu sendiri. Dengan modus membuka praktik pengobatan alternatif dan menyebarkan kepada pasiennya bahwa tidak perlu salat dan baca Al Quran," ujarnya.
Selanjutnya, juga terpantau adanya aliran menyimpang lainnya yakni Saksi Yehuwa. Ajaran tersebut mirip dengan agama Kristen namun mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak percaya dengan salib, Natal hingga Yesus sebagai Tuhan.
"Menurut FKUB mereka ternyata telah meminta izin untuk mendirikan tempat ibadat. Tapi tidak diberikan izin karena belum lengkap syaratnya," ujarnya.
Terakhir, ajaran yang turut dipantau oleh intelijen adalah Shinsei Bukkyo, atau aliran dari Jepang yang masuk ke Indonesia. Saat ini, tim Pakem masih terus melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi munculnya konflik di tengah masyarakat.
Baca juga: Disdukcapil Dumai Sudah Terbitkan 32 KTP untuk Penganut Kepercayaan
Baca juga: MUI Rekomendasikan KTP Khusus Untuk Penganut Aliran Kepercayaan
Berita Lainnya
Direktur Pengamanan dan Intelijen Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Berikan Penguatan di Lapas Pekanbaru
22 December 2023 11:56 WIB
Kejari Inhu gelar sertijab Kasi Intelijen
09 November 2023 12:31 WIB
Presiden Joko Widodo ingin Kemhan koordinasi informasi intelijen
18 January 2023 11:42 WIB
Jaksa Agung instruksikan laksanakan operasi intelijen berantas mafia pupuk
08 January 2022 9:55 WIB
Pengamat militer dan intelijen menilai langkah tepat usulan Andika calon Panglima TNI
05 November 2021 11:41 WIB
Pengamat Militer dan intelijen sebut Kabinda Papua gugur karena membela NKRI
26 April 2021 11:58 WIB
Australia bela penggeledahan rumah jurnalis China
13 September 2020 14:26 WIB
Asdep Intelijen Pertahanan puji pengelolaan sabut kelapa dan budidaya vanili Kodim 0314/Inhil
03 September 2020 20:56 WIB