Kebun sawit tua terbakar tetap dapat dana peremajaan sawit rakyat, begini penjelasannya

id program peremajaan sawit rakyat,karhutla,kebakaran lahan,kelapa sawit,berita riau antara,berita riau terbaru

Kebun sawit tua terbakar tetap dapat dana peremajaan sawit rakyat, begini penjelasannya

Ilustrasi, Petugas berusaha memadamkan kebakaran lahan gambut di perkebunan sawit milik warga di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau, Rabu (4/9/2019). (ANTARA FOTO/Rony Muharrman/wsj.)

Kampar, Riau (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan-Kelapa Sawit atau BPDP-KS menyatakan tetap akan menyalurkan dana hibah untuk program peremajaan kelapa sawit rakyat untuk lahan milik masyarakat yang mengalami kebakaran lahan, namun hanya untuk tanaman yang sudah tua atau berumur 25 tahun.

"Pohon kelapa sawit tua terbakar tetap dapat dana peremajaan, sekalian bisa tanam lagi," kata Ketua Dewan Pengawas BPDP-KS, Rusman Heriawan, usai penanaman perdana peremajaan sawit di lahan KUD Makmur Lestari di Desa Kenantan Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu.

Kebakaran lahan khususnya di gambut pada tahun ini massif terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Kebakaran juga terjadi di lahan kelapa sawit milik masyarakat.

Baca juga: KLHK segel lahan PT Adei perusahaan sawit Malaysia yang diduga dibakar di Riau, begini penjelasannya

Sejumlah petugas Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyegel lahan perusahaan asal Malaysia PT Adei Plantation and Industry di Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (13/9/2019). ANTARA FOTO/Hadly Vavaldi/FBA/wsj.


Rusman mengatakan program penanaman kembali (replanting) sawit rakyat bukan skim asuransi bagi tanaman sawit muda yang terbakar. Namun, apabila untuk kebun dengan tanaman sawit tua yang terbakar tetap bisa diakomodir selama sudah masuk ke dalam pengusulan dan dalam menunggu pencairan dana.

"Kalau dia (kebun) masuk skim pembiayaan replanting dan kebakaran, misalnya. Uang itu tetap diterusin, malah gak perlu motong lagi tinggal angus-angusnya aja dibersihkan," ujar Rusman.

Berdasarkan data BPDP-KS, penyaluran dana peremajaan sawit rakyat dari Januari hingga 30 September 2019 mencapai Rp1,1 triliun untuk luas lahan 44.412 hektare di 21 provinsi. Jumlah itu masih jauh dari target tahun ini yang mencapai 200 ribu hektare (ha).

Ia mengatakan permohonan peremajaan sawit rakyat yang masuk ke tahap rekomendasi teknis (rekomtek) sekitar 80.000 ha dan sudah termasuk yang sudah diserahterimakan dananya ke petani.

Baca juga: 5 Hektare Lahan Untuk Ditanami Sawit di Tengah Kota Pekanbaru Terbakar

Rusman memprediksi hingga akhir tahun ini realisasi peremajaan sawit rakyat hanya akan dicapai kurang lebih 50.000 ha. "Bisa target capai 50 ribu hektar, walau jauh dari target 200 ribu," ujarnya.

Dari 21 provinsi secara nasional, Sumatera Selatan pada peringkat pertama realisasi peremajaan sawit rakyat dengan luas 13.551 ha dan dana hibah yang telah dikucurkan sekitar Rp338,79 miliar. Riau pada peringkat dua terbesar dengan luas lahan 8.010 ha dan dana hibah sekitar Rp200,27 miliar.

Penyaluran hibah peremajaan sawit rakyat di Riau paling besar berlokasi di Kabupaten Rokan Hulu yaitu sekitar Rp56,9 miliar. Kemudian di Kabupaten Kampar sekitar Rp50,25 miliar, Kuantan Singingi Rp27,15 miliar, Pelalawan Rp27,65 miliar, Rokan Hilir Rp18,72 miliar, dan Kabupaten Siak sekitar Rp19,60 miliar.

Baca juga: 20 Hektare Lahan Sawit Terbakar di Dumai, Kondisi Banyak Asap

Baca juga: Penyelidikan karhutla berlanjut, KLHK segel 62 lahan perusahaan terbakar

Baca juga: Kapolda Riau yang baru. Asa membongkar Karhutla dengan vaksin