Pekanbaru (ANTARA) - Puluhan pelajar SMK dan STM Pekanbaru dibubarkan oleh Mahasiswa Universitas Riau saat ingin menyusul unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Riau, Senin, karena dinilai hanya ikut-ikutan saja.
"Pelajar ini belum tahu dan hanya sekedar ikut-ikutan saja, makanya kami arahkan mereka untuk pulang. Takutnya ketika mereka ikut dalam barisan, mereka tidak satu komando dengan kami, dan mereka masih terlalu muda untuk menahan emosi. Kami takut akan terjadi kerusuhan nantinya," kata Fadhel M Azhari mahasiswa FISIP Universitas Riau.
Pengarahan untuk memulangkan pelajar ini cukup kooperatif, namun menjelang akhir unjuk rasa beberapa pelajar SMK dan STM yang baru datang enggan untuk dibubarkan sehingga sempat terjadi ketegangan antara mahasiswa dan pelajar.
"Kami ingin berorasi juga Bang! Masa nggak boleh sih, kan kami juga juga punya hak berdemokrasi," kata beberapa Siswa SMK dan STM yang masih mengenakan seragam itu.
Pembubaran pelajar SMK/STM ini menimbang aksi mereka yang sempat rusuh di DPR RI Jakarta beberapa hari lalu.
Mahasiswa peserta tidak mau para pelajar putih abu-abu itu terlibat kerusuhan dan hanya sekedar menggunakan fisiknya.
Aksi yang mendesak pengusutan Karhutla, penolakan RUU KPK dan RKUHP di depan Gedung DPRD Riau itu berlangsung aman dan terkendali di bawah pengawalan ketat petugas keamanan.
Baca juga: Beredar pesan berantai, Kepsek di Pekanbaru minta siswa tidak demo
VIDEO - Siswa STM Pekanbaru yang mencoba demo dibubarkan mahasiswa
Siswa STM/SMK Pekanbaru yang ikut demo di DPRD Riau, Senin (30/9). (ANTARA/Vijay Kantaw)
