Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Bidang (Kabid) Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Bustami, membutuhkan satu unit balai sebagai sarana pembinaan dan pelatihan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang terus marak di kota itu.
"Gepeng marak berdatangan ke Pekanbaru, dominan berasal dari luar Kota Pekanbaru, dan luar Provinsi Riau selain transit mereka juga beraksi di tiap perempatan lampu merah untuk mengemis, sehingga daerah ini cenderung tidak pernah sepi dari aksi gepeng itu," kata Bustami di Pekanbaru, Jumat.
Menurut dia, untuk menekan aksi gepeng yang terus menggangu ketertiban lalulintas itu serta estetika Ibukota Provinsi Riau itu, idealnya Pekanbaru perlu membangun satu unit balai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) seperti di Surabaya yang bisa menampung minimal 500 gepeng itu karena dibangun pada areal seluas lima hektare.
Ia mengatakan, untuk Pekanbaru layaknya balai tersebut bisa dibangun di atas lahan seluas 10 hektare bisa dibangun aula, dapur, areal parkir, dan lahan untuk bercocok tanam apalagi Pekanbaru banyak tersedia lahan kosong memadai untuk dibangun sarana serupa.
"Beda dengan keberadaan balai di Surabaya yang bisa menampung gepeng juga orang gila itu, dibangun pada sebuah kota yang padat penduduk dan bangunan, lalu kenapa Pemerintahnya bisa membangun balai repsentatif itu, kenapa Pekanbaru tidak bisa," katanya.
Dalam setiap Rakorda dan berbagai kesempatan, katanya, kebutuhan ini justru sudah sering disampaikan sejak tiga tahun lalu, namun hingga kini usulan ini belum juga dikabulkan, padahal gepeng tersebut setiap hari terus berdatangan dan membutuhkan upaya penertiban untuk selanjutnya mereka harus mendapatkan pembinaan.
Selain dibina, katanya, diberdayakan, para gepeng diberikan keterampilan misalnya membuat kerajinan batu bata, menjahit, bordir, masak kue, dan lainnya agar mereka bisa membuka usaha secara mandiri.
"Tanpa pembinaan, dan jika hanya dirazia melulu, di lepas, percuma, efek jeranya tidak ada, mereka kembali ke jalan apalagi menyangkut masa depan generasi bangsa karena gepeng didominasi oleh anak dibawah umur dan sudah seharusnya diberikan solusi," katanya.
Sementara itu, pembiayaan pembangunan balai pembinaan gepeng ini menjadi tanggungjawab Pemrov Riau apalagi gepeng banyak juga berasal dari luar provinsi Riau.
Berita Lainnya
Jeniffer Aniston akan buat ulang film klasik hits tahun 1980 "9 to 5"
26 April 2024 14:04 WIB
Pengamat menilai PKB akan perkuat politik islam dalam pemerintahan Prabowo-Gibran
26 April 2024 13:49 WIB
Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura bahas Leaders' Retreat
26 April 2024 13:43 WIB
Antusias demi kemanusiaan, warga Riau Kompleks donorkan 1.071 kantong darah
26 April 2024 13:16 WIB
BNPB sebut Hari Kesiapsiagaan Bencana merupakan momentum bangkitkan kesadaran masyarakat
26 April 2024 12:24 WIB
BMKG prakirakan hujan petir hingga berawan dominasi kondisi cuaca di Indonesia
26 April 2024 12:08 WIB
Madonna berterima kasih pada anak-anaknya telah berperan selama tur "Celebration"
26 April 2024 12:00 WIB
Departemen Pertanian AS perbarui makanan sekolah guna batasi asupan gula anak
26 April 2024 11:45 WIB