Pekanbaru (ANTARA) - Seratusan aliansi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau mendesak gubernur Riau agar segera mencabut izin perusahaan yang membakar hutan dan lahan sebagai penyebab kondisi udara daerah itu makin parah.
"Kondisi udara Riau kini makin tidak sehat, bahkan sudah banyak korban yang terpapar akibat asap, sehingga perlu kami menggelar aksi demonstrasi agar Gubernur Riau segera bertindak tegas," kata Ikhwansyah, Koordinator Aliansi Mahasiswa Uin Suska Riau di Pekanbaru, Senin.
Para demonstran tidak bisa menyampaikan aspirasi mereka ke dalam gedung Pemrov Riau itu, namun aksi tetap dilanjutkan di luar pagar gedung kantor gubernur Riau.
Menurut Ikhwansyah, aksi ini digelar karena lambannya penanganan karhutla bahkan hingga dua bulan ini masih terjadi kebakaran, sudah 47 ribu masyarakat Riau yang sudah terpapar asap bahkan ada dirawat akibat terkena Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akibat karhutla.
Ia menyebutkan, asap sudah sangat parah dan harus diatasi dengan cepat sehingga Gubernur Riau perlu segera mencari solusi dengan cepat, selain itu pelayanan terhadap korban asap harus dilakukan dengan cepat.
"Tindakan Gubernur Riau juga dibutuhkan berupa sanksi tegas terhadap korporasi yang terlibat membakar hutan dampaknya masyarakat banyak menanggung kerugian materil itu," katanya.
Oleh karena itu, katanya lagi, Aliansi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau mengecam seluruh bentuk tindakan pelanggaran pembakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan menimbulkan asap yang menyelimuti Provinsi Riau.
Kami juga berharap Gubernur Riau segera mencabut izin korporasi perusahaan yang senagaj membakar hutan dan lahan itu karena bertenatang dengan UU No. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dna pengelolaan lingkungan hidup, yang mengamanatkan bahawa setiap orang dilarang membuka lahan dengan cara membakar.
Sementara itu, dalam aksi demo itu seorang mahasiswa luka-luka diduga akibat saling dorong massa dengan aparat kepolisian, kini korban sudah dirawat intensif RS bayangkara Kota Pekanbaru.
Menurut Ikhwansyah korban yang terluka yakni Febri Yandi Nugroho, mahasiswa Fakultas Ushuludin angkatan 2017 dan harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB